Apakah Mam khawatir si Kecil mungkin alergi terhadap susu sapi? Perlu diketahui alergi susu sapi merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami bayi. Mengetahui cara tes alergi susu sapi pada bayi diperlukan untuk memastikan si Kecil apakah berisiko mengalami reaksi alergi susu sapi.
Namun sebelumnya, Mam perlu tahu bahwa pemberian ASI secara ekslusif pada 6 bulan pertama adalah nutrisi terbaik untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil dan sesuai dengan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF). Setelah usianya 6 bulan, bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, sementara ASI tetap diberikan hingga usia 2 tahun atau lebih.
Tapi ada kalanya pemberian ASI tidak bisa dilakukan karena kondisi medis pada Mam atau bayi. Dalam keadaan tersebut, maka Mam perlu berkonsultasi ke dokter anak untuk mempertimbangkan pemberian asupan nutrisi pengganti, yaitu susu formula.
Mengingat susu formula juga bisa mengakibatkan alergi pada sebagian bayi, maka Mam juga perlu tahu bagaimana cara mengetahui apakah anak alergi susu sapi. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, Mam bisa simak bahasan berikut ini.
Apa Itu Alergi Susu Sapi?
Alergi susu sapi adalah diagnosis yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Alergi ini secara khas muncul sebagai reaksi alergi terhadap protein yang ditemukan dalam susu sapi. Alergi susu sapi bermanifestasi sebagai berbagai gejala dan tanda yang umumnya berkembang pada bayi dan dapat menghilang pada usia 6 tahun.
Ciri-ciri Bayi Alergi Susu Sapi
Ada beberapa ciri atau gejala yang timbul beberapa saat mengonsumsi susu sapi, contohnya kulit gatal-gatal, mengi, pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan, batuk atau sesak napas, dan muntah.
Selain itu, gejala yang timbul secara tidak langsung atau ada jeda waktu agak lama, contohnya diare, kram perut, kolik.
Reaksi lain yang perlu diwaspadai adalah kondisi anafilaksis, yaitu keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera. Gejalanya adalah penyempitan saluran udara, tenggorokan membengkak, wajah memerah, dan gatal-gatal.3
Cara Tes Alergi Susu Sapi pada Bayi
Kapan bayi dikatakan alergi susu sapi? Untuk mengetahui apakah bayi memiliki risiko alergi susu formula Mam perlu berkonsultasi ke dokter anak untuk dilakukan tes alergi untuk penegakan diagnosa. Berikut beberapa tes yang bisa dilakukan:
1. Tes kulit
Cara cek alergi susu sapi pada bayi adalah dengan tes ini, kulit anak akan ditusuk dan terpapar sejumlah kecil protein yang ditemukan dalam susu. Jika si Kecil alergi, kemungkinan besar akan muncul benjolan yang menonjol (urtikaria) di lokasi tes pada kulit. Spesialis alergi biasanya paling berpengalaman dalam melakukan dan menginterpretasikan tes kulit alergi ini. Namun, perlu diingat bahwa tes jenis ini tidak sepenuhnya akurat dalam mendeteksi alergi susu.
2. Tes darah
Tes darah dapat mengukur respons sistem kekebalan tubuh anak terhadap susu dengan mengukur kadar antibodi imunoglobulin E (IgE) dalam darah. Jika si Kecil memiliki alergi, hasil tes darah akan mengindikasikan kadar IgE atau IgE spesifik yang tinggi.
3. Tantangan oral
Pada tes ini dokter akan memberikan alergen yang dicurigai dalam dosis kecil dan mengawasi reaksi atau gejala alergi yang ditimbulkan. Jika tidak ada gejala alergi, dosis bertahap ditingkatkan hingga terjadi reaksi atau maksimal seluruh dosis telah diberikan. Jika terjadi reaksi pada si Kecil, alergi dikonfirmasi; jika tidak, berarti si Kecil tidak alergi. Tes hanya dilakukan untuk satu alergen makanan pada satu waktu. .
Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Alergi Makanan pada Bayi
4. Tes lainnya
Jika penyedia layanan kesehatan mencurigai bahwa gejala anak - disebabkan oleh sesuatu yang lain selain alergi makanan, mungkin diperlukan tes lain, seperti tes kulit intradermal dan patch test untuk mengidentifikasi atau mengatasi masalah medis lainnya. Mam juga perlu berkonsutasi ke dokter spesialis anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Itu tadi bahasan terkait alergi susu sapi dan cara tes alergi susu sapi pada bayi sebagai antisipasi untuk mengetahui kemungkinan bayi Mam berisiko mengalami alergi tersebut. Namun, ada cara yang lebih sederhana untuk menilai risiko alergi si Kecil, yaitu dengan melihat riwayat penyakit alergi pada keluarga. Konsultasikan pada tenaga kesehatan sebelum Mam memutuskan untuk memberikan pengganti ASI. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mam dalam merawat dan menjaga kesehatan si Kecil.
Share
Info Selengkapnya
Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Bayi yang Perlu Mam Ketahui
Setelah bayi berusia enam bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Alergi makanan pada anak atau bayi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan karena berdampak signifikan pada kesehatan dan keselamatan anak di masa depan.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login