Mengapa Kepintaran Akal, Fisik, dan Sosial si Kecil Perlu Dikembangkan?
Akal, Fisik, dan Sosial perlu distimulasi dan dikembangkan bersama-sama sejak dini karena gizi saja tidak cukup untuk si Kecil.
PLAYING: Mengapa Kepintaran Akal, Fisik, dan Sosial si Kecil Perlu Dikembangkan?
Kondisi otak paling plastis adalah ketika si Kecil berusia balita. Semua yang dia alami akan mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan perilakunya.
Bagi pasangan Selvi dan Putra, Davian adalah segalanya. Segala yang terbaik diberikan untuk Davian. Mulai dari baju sampai makanan. Demi apa? Jelas demi keberhasilan Davian kelak.
Siapa pun yang memiliki anak tentu berharap si Kecil menjadi mandiri dan sukses. Sukses di sini maksudnya: sukses akademis, sehat, punya relasi yang baik dengan teman-teman dan orang di sekitarnya. Apa yang perlu dilakukan Mam dan Pap agar si Kecil sukses?
Keberhasilan anak secara garis besar ditopang tiga pilar kepintaran: Akal, Fisik, dan Sosial. Demi lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu.
Akal
Kepintaran akal disebut juga kepintaran mental. Untuk mengembangkannya ada 4 pilar utama, yaitu: bahasa (word smart), logika-matematika (number smart), visual (picture smart), dan alam (nature smart). Empat pilar itu menopang kemampuan anak berkomunikasi, memecahkan masalah, berpikir jernih, dan kritis.
Cara efektif untuk mengembangkan kemampuan bahasa adalah membacakan buku, mengajaknya menceritakan pengalaman. Untuk mengembangkan kemampuan logika matematika, lakukan permainan yang berhubungan dengan bentuk geometri. Untuk visual, dorong anak mengeksplorasi jiwa seninya, misalnya mengenal dan mencampur warna. Untuk kepintaran alam, ajak si Kecil melihat dan mengenal lingkungannya.
Fisik
Kepintaran fisik erat kaitannya dengan body smart anak. Hal ini meliputi melatih perkembangan motorik dan stimulasi pancaindra. Cara yang paling efektif adalah lewat permainan. Kenapa permainan? Karena lewat permainan, orang tua membantu anak memiliki rasa percaya diri, lebih kreatif, dan imajinatif. Anak-anak pun akan belajar memahami dan menginterpretasi lingkungan sekelilingnya. Untuk pengembangan fisik yang prima, perhatikan pula asupan gizi dan istirahat seimbang.
Sosial
Pengembangan emosi meliputi pengenalan dan kemampuan mengelola emosi, juga pengembangan karakter dan rasa percaya diri. Pengembangan sosial berarti mengembangkan kemampuan si kecil berinteraksi dengan orang di lingkungannya. Anak yang percaya diri dan punya kesadaran emosi baik mampu berelasi dengan baik pula. Bagaimana cara mengembangkan semua itu? Ajak anak bermain, bergaul dengan teman-teman sebaya. Perlahan-lahan ajari si Kecil mengenai konsep berbagi dan gantian. Jika si Kecil bertengkar dengan temannya, minta dia mengungkapkan perasaan. Ajari dia peka terhadap orang lain serta ajari si Kecil mengenal tanda-tanda saat dia senang atau sedih. Untuk mengembangkan emosi dan sosialnya, si kecil bisa diasah music smart, people smart, dan self smart nya.
Ketiga pilar itu perlu distimulasi dan dikembangkan bersama-sama sejak dini. Tak cukup hanya memberi gizi terbaik kepada si Kecil. Begitu pula, tak cukup kita hanya memperbanyak bacaan untuk si Kecil tetapi mengabaikan kepintaran sosial. Kenapa demikian? Mengembangkan setiap aspek hidup si Kecil agar dia tumbuh utuh ibarat mendirikan fondasi. Fondasi itu dibangun selapis demi selapis agar tak ada lubang. Caranya: lakukan interaksi yang berkualitas dengan si Kecil sesuai tahap perkembangannya. Lakukan stimulasi yang interaktif untuk membentuk jalur utama di otak.
Perlu kita ketahui, otak kita bersifat plastis, artinya mudah dibentuk. Kondisi otak paling plastis adalah ketika si Kecil berusia balita. Semua yang dia alami akan mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan perilakunya. Jadi, stimulasi yang kita berikan akan membentuk struktur otak dan jaringannya.
Kini Mam dan Pap memiliki “peta” pegangan untuk membesarkan si Kecil, bukan? Berikan stimulasi untuk ketiga bidang itu agar si kecil menjadi orang dewasa yang utuh. Orang dewasa yang utuh ibarat rumah yang kokoh, mampu menghadapi berbagai tantangan. Selamat bertumbuh bersama si Kecil!
Sumber:
- Schaefer, Charles. Dr., Ages & Stages, John Wiley & Sons, Inc.
- http://www.istockphoto.com/photo/children-showing-their-painted-hands-gm498339809-40965646
- http://www.istockphoto.com/photo/childhood-imagination-and-dreams-gm474183069-34922770
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Tahap Tumbuh Kembang Bayi hingga Batita yang Perlu Dipahami
Proses dan tahap tumbuh kembang bayi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Menurut Ketua Unit Kerja Kelompok Tumbuh Kembang, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login