Mengajak Si Kecil Bersosialisasi: Kapan dan di Mana?
Penting bagi anak usia 1-2 tahun untuk belajar bersosialisasi karena secara naluriah, manusia bersifat egosentris. Mam pun dapat mengajak si Kecil untuk mulai bersosialisasi.
Keterampilan bersosialisasi perlu diterapkan di tiap tingkatan usia.
Sosialisasi adalah sekumpulan tindakan yang didapat seseorang dari bentukan norma-norma budaya, kepribadian dan perilaku orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga, teman sebaya, agama bahkan negara. Penting bagi anak usia 1-2 tahun untuk belajar bersosialisasi karena secara naluriah, manusia bersifat egosentris. Dibutuhkan pembiasaan dari orang dewasa agar anak mulai belajar untuk memikirkan orang lain selain diri mereka sendiri.
Sosialisasi Sesuai Usia
Untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi ini, si Kecil harus belajar berinteraksi dengan cara yang sehat, positif, dan produktif. Mam sebagai orangtua perlu mendorong si Kecil melakukan interaksi sosial, memantau keterampilan sosial, dan mengajarkan cara-cara sehat untuk berinteraksi dengan anak-anak lain atau dengan orang dewasa. Kemampuan sosialisasi yang baik akan mendukung proses tumbuh kembang anak yang berguna saat si Kecil dewasa kelak.
Keterampilan bersosialisasi perlu diterapkan di tiap tingkatan usia. Berikut panduannya untuk anak usia 1-2 tahun:
- 12 sampai 18 bulan
Mam, selama tahun pertama, si Kecil lebih fokus pada pengembangan keterampilan fisiknya (motorik) seperti meraih dan memungut benda serta belajar berjalan. Dia menikmati sesekali bermain dengan orang lain, seperti nenek dan kakek, tapi selebihnya dia lebih suka bersama Mam atau pengasuhnya.
Memasuki usia 1 tahun, si Kecil semakin tertarik dengan dunia di sekelilingnya. Apalagi ketika mulai belajar berkomunikasi, ia menemukan kegembiraan ketika mendapat reaksi dari orang lain. Di usia ini si Kecil mulai suka berada bersama orang lain selain Mam atau pengasuhnya.
Ajaklah teman si Kecil yang seusia untuk bermain di rumah. Mereka biasanya masih bermain secara ‘paralel’ atau bermain sendiri-sendiri walaupun duduk bersisian. Ia memang masih menempel pada Mam, tapi biasanya berangsur menghilang di usia 18 bulan. Di usia itu juga ia mulai mau berinteraksi walaupun sangat protektif dengan mainannya.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Kemampuan Bahasa Anak
- 19 sampai 25 bulan
Mendekati usia 2 tahun, si Kecil mulai secara aktif tertarik pada anak-anak lainnya. Ia belajar bersosialisasi dengan cara trial and error. Saat ini, dia belum mengenal konsep waktu dengan baik sehingga masih kesulitan ketika diminta untuk berbagi atau bergiliran.
Di usia ini, anak sudah bisa bermain dalam sebuah grup walaupun tetap harus diawasi oleh orangtua. Hal ini bisa dilakukan di rumah atau di taman bermain. Mam bisa mengajarkannya hal-hal baru seperti berkenalan, bersikap sopan, mengajarkan arti bergiliran, bekerja sama dan seterusnya.
Jangan kaget jika di masa-masa ini si Kecil Bersikap Agresif, seperti menggigit atau memukul. Pada masa tumbuh kembang anak, si Kecil juga masih belajar memahami dan mengendalikan perasaannya. Namun, jika kebiasaan ini berlanjut, Mam sebaiknya waspada, ya.
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Cara Efektif Agar Anak Rajin Belajar menurut Para Ahli
Berbagai cara agar rajin belajar rasanya sudah Mam dan Pap lakukan. Mulai dari mendampingi setiap prosesnya, memfasilitasi dengan berbagai media belajar, menyediakan camilan favorit, hingga menawarkan berbagai mainan jika ia mengerjakan tugasnya.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login