ASI mengandung gizi penting yang dibutuhkan oleh bayi dalam proses tumbuh kembangnya. Selain itu, pemberian kolostrum atau ASI yang keluar pertama kali setelah melahirkan, juga mengandung nutrisi dan antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi. Kolostrum bisa membantu sistem pencernaan bayi agar berfungsi dengan baik, termasuk untuk menjaga konsistensi feses Si Kecil.
Namun, ketika dalam kondisi dimana ASI tidak bisa diberikan karena indikasi medis, Mam perlu konsultasi ke dokter terkait pemberian susu formula bayi berbasis susu sapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Perlu Mam ketahui, feses bayi dapat menunjukkan kondisi kesehatan Si Kecil, termasuk jika ia mengalami alergi susu sapi. Itulah mengapa Mam perlu mengetahui ciri-ciri feses bayi alergi susu sapi.
Bayi yang menderita alergi susu sapi maupun intoleransi laktosa biasanya akan lebih sering buang air besar (BAB) daripada biasanya. Konsistensi feses bayi alergi susu sapi juga biasanya lebih encer.1
Yuk simak artikel ini untuk mengetahui lebih banyak tentang ciri-ciri feses bayi alergi susu sapi.
Apa Penyebab Bayi Alergi Susu Sapi?
Alergi susu sapi bisa terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu yang diolah dari susu sapi. Reaksi alergi bahkan juga dapat terjadi pada bayi yang meminum ASI dari ibu yang mengkonsumsi susu sapi. Reaksi alergi susu sapi ini biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan bayi, tetapi sebagian besar anak dapat sembuh seiring bertambahnya usia mereka.2
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sebagian bayi mengalami alergi susu sapi, sedangkan bayi lainnya tidak. Namun, kondisi ini kemungkinan dapat disebabkan oleh kombinasi perubahan sistem kekebalan tubuh Mam selama kehamilan dan belum matangnya sistem imun bayi. Selain itu, alergi susu sapi bisa juga disebabkan oleh faktor keturunan. Penelitian menunjukkan, bayi yang berasal dari keluarga dengan riwayat alergi makanan, asma, atau alergi lingkungan, lebih berisiko terkena alergi susu sapi.3
Baca Juga: Nutrisi Susu Pertumbuhan Anak
Ciri-ciri Feses Bayi Alergi Susu Sapi
Salah satu cara mengetahui alergi susu sapi pada bayi adalah dengan mengamati feses Si Kecil. Berikut ini 5 ciri-ciri feses bayi alergi susu sapi:
- Feses berwarna merah terang
Warna feses bayi alergi susu sapi biasanya merah terang yang menjadi pertanda bahwa terjadi peradangan pada usus besar.4 - Feses bercampur darah
Tanda yang paling sering muncul pada bayi alergi susu sapi adalah adanya darah di fesesnya. - Feses berlendir
Feses berlendir yang menyerupai ingus pada popok juga bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami alergi susu sapi. - Feses lembek dan encer
Feses bayi alergi susu sapi biasanya juga lebih encer dan lembek atau menyerupai diare. Meski begitu, feses yang encer dan lembek belum tentu menunjukkan bahwa bayi sedang diare atau alergi susu sapi. Diare pada bayi karena alergi susu sapi, biasanya juga disertai dengan peningkatan frekuensi BAB, yaitu sebanyak 2 hingga 4 kali sehari dan terjadi selama lebih dari 5-7 hari. - Konstipasi
Selain diare, bayi yang alergi susu sapi, juga bisa mengalami konstipasi atau sembelit. Penelitian menunjukkan, alergi susu sapi juga menyebabkan gejala fungsional usus, seperti konstipasi kronis, pada beberapa bayi.
Kapan Harus ke Dokter?
Dalam beberapa kasus, bayi alergi susu sapi juga dapat mengalami gejala serius yang mengakibatkan anafilaksis dan mengancam nyawa. Mam harus segera membawa Si Kecil ke dokter jika mengalami gejala serius berikut ini:
- Sulit bernapas.
- Pembengkakan lidah.
- Shock.
- Penurunan tekanan darah.
- Menarik telinga.
- Menjulurkan lidah.
- Rewel.
Reaksi serius ini biasanya terjadi beberapa menit setelah mengkonsumsi susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan alergi susu sapi yang dialami bayi dan memberikan perawatan tepat.
Alternatif Susu untuk Bayi yang Alergi Susu Sapi
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Namun, pada beberapa kondisi dimana ASI tidak bisa diberikan karena indikasi medis, Mam perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai pemenuhan nutrisi si Kecil.
Berdasasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),bayi yang tidak dapat mendapatkan ASI karena indikasi medis dan memiliki alergi susu sapi disarankan untuk mengonsumsi susu formula terhidrolis ekstensif atau asam amino. Kedua jenis susu tersebut itu proteinnya telah dipecah menjadi partikel-partikel, sehingga kecil kemungkinan akan memicu reaksi alergi pada bayi.6
Selain kedua jenis susu tersebut, IDAI memberikan alternatif susu berbasis kedelai atau soya. Namun, jenis susu ini tidak dianjurkan untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan karena bisa terjadi reaksi silang antara protein susu sapi dengan protein kedelai.7
Umumnya, alergi susu sapi akan sembuh seiring bertambahnya usia. 50 persen bayi yang mengalami alergi susu sapi sembuh pada usia 1 tahun. Bahkan, lebih dari 75 persen alergi susu sapi sembuh pada usia 3 tahun.
Itulah ciri-ciri feses bayi alergi susu sapi berikut gejala yang patut diwaspadai dan bagaimana cara mengatasinya. Jangan lupa selalu penuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan asupan makanan dan minuman dengan gizi seimbang, ya, Mam.
Source :
MEDICAL NEWS TODAY. Does my baby's poop indicate a milk allergy?. Dari medicalnewstoday.com/articles/milk-allergy-baby-poop-pictures. Diakses pada 29/12/2023.
WEBMD. Could My Infant Have Cows’ Milk Allergy? Dari webmd.com/parenting/baby/baby-cow-milk-allergy. Diakses pada 29/12/2023.
Boston Children Hospital. Allergic Colitis. Dari childrenshospital.org/conditions/allergic-colitis. Diakses pada 29/12/2023.
PARENTS. What Your Baby’s Poop Can Say About Milk Protein Allergies. Dari parents.com/baby/health/allergy/what-your-babys-poop-may-be-telling-you-about-milk-protein-allergies/. Diakses pada 29/12/2023.
PMC. The Role of Cow's Milk Allergy in Pediatric Chronic Constipation: A Randomized Clinical Trial. Dari ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3533146/. Diakses pada 29/12/2023.
Kids Health. Milk Allergy in Infants. Dari kidshealth.org/en/parents/milk-allergy.html. Diakses pada 29/12/2023.
Share
Info Selengkapnya
Nutrisi penting yang Mam Perlu Sajikan untuk Menu Makan Anak 1 Tahun
Membuat menu makanan anak 1 tahun kadang membingungkan karena mungkin Mam merasa khawatir apakah gizi dan nutrisi yang disajikan sudah seimbang serta seberapa banyak porsi yang harus diberikan. Supaya Mam dapat memberikan menu makanan anak 1 tahun dengan tepat, yuk terlebih dahulu baca penjelasan di bawah ini.
Porsi dan Pola Makan Sehat untuk Ibu Menyusui
Kegiatan menyusui menjadi hal yang mengasyikkan sekaligus menjadi tantangan bagi seorang ibu. Di satu sisi, hal itu dapat meningkatkan kedekatan emosional Mam dengan si Kecil. Namun di sisi lain, Ibu juga perlu memperhatikan pola makan sehingga kegiatan menyusui tak mengganggu kesehatan Mam maupun si Kecil.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login