Gaya Belajar Anak Usia Dini: Visual, Auditori, dan Kinestetik
PLAYING: Gaya Belajar Anak Usia Dini: Visual, Auditori, dan Kinestetik
Pernahkah Mam memperhatikan reaksi Si Kecil saat bermain atau belajar? Si Kecil mungkin tampak lebih antusias ketika Mam mengajaknya membaca buku bergambar daripada melakukan permainan fisik, seperti lempar bola.
Atau Si Kecil lebih senang ketika Mam menceritakan dongeng atau menyanyikan lagu daripada menggambar atau mewarnai. Kemungkinan itu berhubungan dengan gaya belajar Si Kecil, Mam.
Gaya belajar anak akan mempengaruhi bagaimana cara Si Kecil memahami, mempelajari, dan menyimpan informasi. Mam bisa membantu anak berkembang lebih cepat melalui cara mengajar yang sesuai dengan gaya belajarnya.
Karenanya, Mam perlu mengenal gaya belajar anak. Lalu, apa saja jenis gaya belajar anak usia dini? Berikut ulasan dan juga tips untuk mendukung proses belajar anak sesuai dengan gayanya, ya Mam!
Tipe Gaya Belajar Anak Usia Dini
Gaya belajar (learning style) anak usia dini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana anak mengumpulkan, menyaring, menafsirkan, menyusun, menyimpulkan, dan menyimpan informasi untuk digunakan kembali di kemudian hari.
Gaya belajar juga dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, gaya belajar anak usia dini bisa dibedakan menjadi tiga tipe, yakni:
1. Visual
Anak dengan gaya belajar visual lebih baik saat menggunakan indera penglihatan untuk mempelajari sesuatu. Si Kecil lebih tertarik dengan buku bergambar maupun membaca. Juga lebih tertarik belajar dengan diagram, gambar, atau video.
Anak yang memiliki dengan gaya belajar visual umumnya mengumpulkan informasi dari membaca, membuat atau melihat tulisan, diagram, atau alat bantu visual lainnya.
2. Auditori
Berbeda dengan gaya belajar anak visual yang mengandalkan indera penglihatan dalam proses pembelajaran, gaya belajar auditori paling baik menggunakan indera pendengaran.
Anak dengan gaya belajar auditori akan lebih mudah dan cepat mengingat atau memahami konsep maupun informasi baru yang disampaikan dengan jelas melalui audio atau suara.
Tidak harus mendengarkan suara dari sumber atau orang lain. Anak dengan gaya belajar auditori juga bisa belajar lebih baik saat membaca dengan lantang. Juga dapat mengingat informasi lebih baik yang dipadukan dengan audio seperti musik atau tepukan tangan.
3. Kinestetik
Tipe ketiga adalah gaya belajar kinestetik yang lebih mengutamakan pembelajaran melalui fisik. Anak dengan gaya belajar ini akan lebih mudah menyerap informasi melalui sentuhan dan gerakan.
Kata kinestetik mengacu pada kemampuan tubuh dalam merasakan posisi dan gerakan, sehingga untuk benar-benar memahami sesuatu, anak dengan gaya belajar ini perlu menyentuh, merasakan, dan menggerakkannya.
Baca Juga: Cara Melatih Konsentrasi Anak agar Bisa Fokus
Mengenali Gaya Belajar Anak Usia Dini
Dengan mengenali gaya belajar yang dimiliki Si Kecil, Mam akan bisa memberi dukungan yang tepat agar Si Kecil lebih cepat belajar. Lalu bagaimana cara mengetahui gaya belajar anak?
Cara terbaik untuk mengetahui gaya belajar anak adalah dengan mengamati Si Kecil. Coba Mam perhatikan bagaimana Si Kecil bermain dan bertindak. Cari tahu minat dan preferensinya dalam memproses sebuah informasi.
Selain itu, Mam bisa memperhatikan ciri-ciri masing-masing gaya belajar pada anak usia dini berikut ini:
1. Ciri-ciri gaya belajar auditori
- Umumnya menyukai musik dan bisa mudah menghafal lirik
- Mudah memahami dan mengikuti arahan secara lisan
- Senang membaca dengan suara keras walaupun sedang sendirian
- Lebih senang mendengarkan cerita daripada membaca sendiri
- Lebih mudah memahami penjelasan lisan dibandingkan membaca melalui tulisan
2. Ciri-ciri gaya belajar visual
- Mudah mengingat tanda atau simbol visual, seperti warna dan bentuk
- Menyukai warna-warna cerah dan terang
- Senang menggambar dan melukis
- Dapat menceritakan ulang secara detail buku yang sudah dibaca
- Lebih senang diberi contoh saat mempelajari hal baru
- Dapat mengikuti hal yang dilakukan oleh orang lain
3. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik
- Lebih menyukai permainan yang mendorong interaksi
- Mempelajari benda yang baru dikenal dengan menyentuhnya
- Senang membentuk sesuatu seperti lilin permainan daripada menggambar atau mencorat-coret
- Senang melakukan kegiatan yang aktif bergerak seperti olahraga
Tips Mendukung Proses Belajar Anak
Apapun gaya belajar anak, kewajiban orang tua adalah mendukungnya agar dapat belajar dengan baik. Berikut beberapa tips yang bisa Mam lakukan untuk mendukung proses belajar Si Kecil sesuai macam-macam gaya belajar anak usia dini:
Menstimulasi anak dengan gaya belajar visual bisa menggunakan alat peraga yang menarik, seperti kartu bergambar, poster, boneka, dan sebagainya. Gunakan ekspresi wajah saat menyampaikan sesuatu. Mam juga bisa menulis atau menggambar pada kertas atau papan tulis ketika menjelaskan suatu hal.
Untuk menstimulasi anak dengan gaya belajar auditori, biasakan berbicara dengan jelas dan lantang, seperti ketika membacakan buku cerita. Mam juga bisa menggunakan lagu yang ceria dan berima saat mengajarkan hal baru. Ajak Si Kecil ke dalam diskusi atau tanya jawab dan selalu dengarkan apa yang dikatakan anak.
Sedangkan untuk menstimulasi anak dengan gaya belajar kinestetik, Mam bisa mengajak melakukan aktivitas yang menggunakan seluruh tubuh, biarkan Si Kecil mengeksplorasi sesuatu dengan sentuhan dan tetap pastikan keamanannya. Gunakan permainan menyenangkan yang fokus pada aktivitas fisik dan banyak bergerak.
Selain memberikan stimulasi sesuai gaya belajar anak, Mam bisa mendukung perkembangan dan membantu pembelajaran Si Kecil dengan memenuhi kebutuhan gizinya. Berikan asupan makanan dan minuman bergizi setiap hari. Untuk susu pertumbuhan si Kecil, Mam bisa berikan S-26 Procal/Promise GOLD.
Susu pertumbuhan S-26 GOLD mengandung Spingomyelin dan Phospholipid yang akan membantu mendukung potensi dan kemampuan belajar Si Kecil yang progresif. Juga mengandung Asam Linolenat (Omega-3) dan Asam Linoleat (Omega-6) yang penting untuk pembentukan DHA & AA, serta membantu memenuhi kebutuhan DHA harian anak untuk dukung awal belajar pintar.
Tersedia S-26 Procal GOLD untuk Si Kecil usia 1-3 tahun dan S-26 Promise GOLD untuk anak usia 4-12 tahun.
Itulah ulasan tipe gaya belajar anak usia dini dan juga tips mendukung proses belajar Si Kecil sesuai gaya belajarnya. Bantu pertumbuhan dan proses belajar anak dengan memahami gaya belajarnya dan jangan lupa memenuhi kebutuhan gizi penting harian Si Kecil.
Source :
Ability Path. Children’s Learning Styles. Dari: abilitypath.org/ap-resources/childrens-learning-styles/. Diakses pada 9/1/2024
Vanderbilt University. Learning Styles. Dari: cft.vanderbilt.edu/guides-sub-pages/learning-styles-preferences/. Diakses pada 9/1/2024
Romanelli, F., Bird, E., & Ryan, M. (2009). Learning styles: a review of theory, application, and best practices. American journal of pharmaceutical education, 73(1), 9. doi.org/10.5688/aj730109
Whitby School. Auditory, Visual & Kinesthetic: Helping Kids Succeed Through Different Learning Styles. Dari: whitbyschool.org/passionforlearning/auditory-visual-and-kinesthetic-helping-children-succeed-through-different-learning-styles. Diakses pada 9/1/2024
Kemdikbud. Kenali Gaya Belajar Anak Sebelum Menciptakan Pembelajaran. Dari: paudpedia.kemdikbud.go.id/komunitas-pembelajar/guru-kreatif/kenali-gaya-belajar-anak-sebelum-menciptakan-pembelajaran?ref=MjAyMTAyMjUwMDU4NDktNGQ1OTJiZmY=&ix=Mi0yNzUzY2RjMw==. Diakses pada 9/1/2024
Tribe Early Learning. The Importance of Understanding Children’s Learning Styles. Dari: tribeearlylearning.com.au/childrens-learning-styles/. Diakses pada 9/1/2024
Recommended content
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login