Induksi Persalinan: Apa Itu dan Waktu yang Tepat Melakukannya
Induksi dilakukan dengan cara memberikan oksitosin melalui infus intravena pada lengan atau punggung tangan dan akan diberikan secara bertahap sambil dokter memantau ketat reaksi rahim dan janin.
PLAYING: Induksi Persalinan: Apa Itu dan Waktu yang Tepat Melakukannya
Meski usia kehamilan Mam sudah cukup bulan, terkadang tanda-tanda persalinan tidak muncul juga. Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG MKes., apabila risiko melanjutkan kehamilan lebih besar dibandingkan dengan risiko mengakhiri kehamilan, dokter bisa saja merekomendasikan tindakan induksi.
Janin dianggap sudah cukup bulan bila usia kehamilan Mam telah mencapai 37 minggu. Pada saat ini, bayi sudah dapat dilahirkan karena organ-organ tubuhnya sudah matang sempurna. Mam tinggal menunggu tanda-tanda persalinan tiba untuk kemudian mengawali proses melahirkan si Kecil. Mam bisa mengecek kembali seperti apa tanda-tanda persalinan sudah dekat di sini. Meski usia kehamilan Mam sudah cukup bulan, terkadang tanda-tanda persalinan tidak muncul juga. Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG MKes., apabila risiko melanjutkan kehamilan lebih besar dibandingkan dengan risiko mengakhiri kehamilan, dokter bisa saja merekomendasikan tindakan induksi.
Induksi dilakukan dengan cara memberikan oksitosin melalui infus intravena pada lengan atau punggung tangan Mam. “Obat” tersebut akan diberikan secara perlahan dan bertahap sambil dokter memantau ketat reaksi rahim dan janin. Sebenarnya, apa saja sih, kondisi yang dapat membuat Mam perlu menjalani induksi persalinan?
Usia kehamilan melebihi 40 minggu
Pada kehamilan yang sudah lewat bulan, bayi berisiko keracunan air ketuban. Maka dari itu, induksi persalinan dilakukan untuk merangsang timbulnya kontraksi.
Pecah ketuban tanpa disertai kontraksi
Ketuban yang sudah pecah meningkatkan risiko infeksi dan janin keracunan air ketuban. Meski usia kehamilan Mam sudah cukup bulan, bisa saja ketuban pecah tanpa disertai kontraksi. Bila dalam jangka waktu 24-48 jam pascapecah ketuban kontraksi belum juga muncul, maka dokter akan merekomendasikan tindakan induksi
Baca Juga: Cari Tahu Kondisi Kesehatan Si Kecil dari USG
Timbul komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklampsia juga dapat mendorong dilakukannya induksi persalinan. Ibu yang menderita diabetes gestasional memiliki kecenderungan melahirkan bayi berukuran besar. Bila bayi tidak segera dilahirkan, dikhawatirkan ukurannya semakin membesar sehingga sulit dilahirkan melalui persalinan normal. Sementara ibu yang menderita preeklampsia berisiko mengalami kejang. Maka dari itu, bila janin sudah cukup bulan, salah satu pilihannya adalah dilakukan induksi untuk mempercepat datangnya persalinan.
Tindakan induksi dilakukan dokter untuk mempercepat timbulnya tanda-tanda persalinan normal. Meski begitu, tidak semua calon Mam dapat menjalani induksi. Ibu hamil tidak dapat diinduksi apabila memiliki salah satu kondisi berikut:
- Mengalami komplikasi plasenta previa.
- Terdapat bekas luka pada rahim akibat bekas operasi Caesar atau pengangkatan miom.
- Memiliki ukuran panggul sempit.
- Telah melahirkan lebih dari 5 kali.
- Usia janin belum cukup bulan.
- Terdapat kondisi gawat janin sehingga bayi harus segera dilahirkan.
- Posisi bayi sungsang.
- Tengah menderita infeksi herpes simplex.
Bila setelah dilakukan induksi Mam tetap tidak merasakan kontraksi, maka pilihan terakhir adalah menjalani persalinan secara Caesar. Tidak perlu takut ya, Mam, karena dokter pasti sudah mempertimbangkan segala sesuatunya demi keselamatan Mam dan si Kecil. Selamat menyambut kehadiran si Kecil.
Sumber:
- republika.co.id/berita/humaira/ibu-anak/14/04/28/n4qnbg-seperti-apa-sih-proses-induksi-persalinan
- ayahbunda.co.id/kehamilan-gizi-kesehatan/prosedur-induksi
- mayoclinic.org/tests-procedures/labor-induction/basics/definition/prc-20019032?p=1
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Ini Cara yang Lebih Akurat untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
Laki-laki atau perempuan, ya? Pertanyaan ini penting bagi Mam dan Pap agar bisa menyiapkan keperluan si Kecil nanti, termasuk juga namanya. Setelah tahu jenis kelaminnya, Mam dan Pap tentu akan mudah mencari arti nama bayi perempuan atau laki-laki yang Mam dan Pap inginkan untuk si Kecil.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login