Alternatif Menu MPASI untuk Cegah Alergi Salmon pada Bayi
Masuk usia 6 bulan, bayi harus memulai tahapan barunya dalam hal makan.
Masuk usia 6 bulan, bayi harus memulai tahapan barunya dalam hal makan. Makanan yang lebih padat daripada ASI ini akan membantu bayi mencukupi kebutuhan gizinya yang kian bertambah banyak. Hal tersebut karena ASI tidak dapat lagi memenuhi nutrisi yang dibutuhkan anak usia 6 bulan ke atas dan dibutuhkan MPASI (makanan pendamping ASI) untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. MPASI yang bervariasi harus mencakup semua zat gizi, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Salah satu sumber protein yang dapat dikenalkan pada bayi adalah ikan, terutama ikan salmon. Pasalnya, salmon adalah ikan bernutrisi tinggi yang membantu memenuhi kebutuhan gizi si Kecil.
Meski demikian, pemberian ikan salmon juga perlu dilakukan dengan hati- hati karena ada kemungkinan alergi salmon pada bayi yang ia konsumsi dari MPASI. Untuk melihat reaksi alergi, Mam dapat menerapkan aturan tunggu dan lihat (wait and see). Namun, jika masih ragu, Mam dapat mengunjungi dokter terlebih dahulu untuk berkonsultasi tentang hal ini.
Bila lampu hijau sudah didapat, Mam dapat mencoba ikan salmon sebagai salah satu bahan MPASI. Beri jeda satu hingga dua hari untuk mencoba ikan salmon sebelum berganti ke jenis ikan yang lain. Terdapat jeda waktu antara pencetus alergi dan penampakan gejalanya. Jika terburu-buru diganti, Mam akan kesulitan menerka apakah terjadi alergi ikan salmon pada bayi.
Mengapa Salmon Baik untuk MPASI?
Kandungan omega 3 pada ikan salmon memang tak diragukan lagi. Zat gizi ini sangat berguna untuk tumbuh kembang bayi. Bayi membutuhkan omega 3 yang salah satunya terdapat pada ikan untuk perkembangan otak, saraf, dan mata. Sebagian besar anak tidak mendapatkan cukup asupan omega 3, terutama saat mereka beralih dari ASI atau susu formula ke makanan padat.
Kandungan nutrisi lain pada salmon adalah protein, lemak, kalsium, magnesium, potasium, selenium, zat besi, vitamin A & D.3
Selain itu, memberikan satu porsi salmon pada bayi sudah memenuhi hampir 80% kebutuhan proteinnya. Sayangnya, ikan (termasuk salmon) menjadi salah satu makanan yang bisa memicu alergi pada anak-anak.
Ciri bayi alergi ikan biasanya ditunjukan dengan munculnya ruam pada kulit, mual, kram perut, gangguan pencernaan, muntah dan/atau diare, sakit kepala hingga sesak napas. Dalam kasus parah, alergi salmon pada bayi juga bisa memicu reaksi anafilaksis yang berpotensi fatal karena mengganggu pernapasan dan dapat menyebabkan tubuh mengalami syok, dimana tanda-tanda yang menyertai seperti jantung berdebar, sulit bernapas, lemas hingga hilang kesadaran.
Baca Juga: Nutrisi Penting untuk Anak Usia 1 Tahun
Jenis Ikan Sebagai Alternatif Cegah Alergi Salmon pada Bayi
Salah satu cara mengatasi bayi alergi ikan salmon adalah menghindari memberi si Kecil ikan salmon. Mam bisa memberi jenis ikan lain yang memiliki kandungan gizi setara dengan salmon. Berikut beberapa jenis ikan yang bisa Mam kenalkan pada si kecil sebagai pengganti salmon dalam MPASI:
1. Gindara
Tekstur ikan gindara yang cukup lembut membuatnya cocok untuk dijadikan bahan MPASI. Mam bisa membeli ikan ini dalam bentuk fillet untuk memudahkan memasak. Kandungan asam lemak omega 3 ikan ini tak jauh berbeda dengan salmon. Ditambah lagi, ikan gindara juga mengandung asam lemak omega 6 yang penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Kakap
Salah satu jenis ikan kakap yang favorit adalah ikan kakap merah. Pengolahannya dapat dikukus atau dicampurkan ke dalam bubur beras merah saring. Keunggulannya, selain tidak berduri halus, daging kakap juga cukup tebal. Tiap kali memasak, gunakan 50 gram kakap untuk bisa memenuhi kebutuhan protein bayi sebanyak 10 gram.
3.Gurame
Ikan air tawar juga mengandung banyak zat gizi. Sekali pembuatan MPASI (50 gram), bayi akan mendapatkan protein dari ikan ini sebanyak 9 gram. Gurame memiliki tekstur yang kenyal dan tak terlalu banyak duri, sehingga mudah diolah sebagai bahan MPASI.
4. Kembung
Salah satu ikan yang banyak direkomendasikan oleh ahli gizi dan dokter anak untuk MPASI adalah ikan kembung. Pasalnya, tidak berbeda jauh dari ikan salmon, ikan kembung juga kaya akan kandungan DHA, asam lemak omega-3 yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak si kecil. Bahkan kandungan Omega-3 ikan kembung jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ikan salmon, yaitu mencapai 2,6 gram per 1 ons, sementara salmon hanya 1,6 gram.
5. Lele
Ikan lele adalah salah satu jenis ikan yang bisa menggantikan salmon sebagai bahan MPASI si Kecil lho, Mam. Ikan lele bahkan bisa mencegah stunting pada anak. Ikan lele merupakan sumber asam lemak omega 3, kaya kalsium dan vitamin D, mengandung protein tinggi dan vitamin B12.
6. Tuna
Tuna adalah salah satu jenis ikan yang dapat menjadi sumber omega 3 yang baik untuk si Kecil. Dalam 100 gram ikan tuna mengandung 29gram protein dan 4 mg kalsium, 2 mcg vitamin D, 0,9 mg zat besi.
7. Bandeng
Meski harganya relatif murah, nutrisi pada Bandeng sangat tinggi. Bandeng mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, zink, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niasin (vitamin B3) yang baik untuk pertumbuhan si Kecil.
8. Mujair
Ikan mujair (Tilapia) menjadi alternatif makanan pendamping ASI yang penuh gizi. Ikan mujair merupakan sumber protein yang baik dan memiliki lemak yang rendah. Selain itu, mujair juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin A.
9. Sarden
Sarden merupakan salah satu pengganti salmon yang kaya omega 3 yang baik untuk perkembangan otak si Kecil. Sarden juga merupakan sumber protein, dan mikronutrien seperti zat besi, zinc, dan vitamin B12. Selain itu, ikan kecil ini juga kaya kalsium dan vitamin D.
Nah, itulah jenis ikan pengganti yang bisa Mam jika si Kecil memiliki alergi salmon pada bayi. Yuk, variasikan pemberian ikan dengan bahan makanan lain seperti beras, tempe, atau sayuran agar bayi mendapatkan zat gizi yang cukup. Cek juga kesegaran ikan sebelum membeli untuk memastikan ikan tersebut masih layak dimakan, ya!
Source :
Kemenkes RI. Konsumsi Ikan Salmon Membuat Anak Lebih Mudah Konsentrasi. Dari promkes.kemkes.go.id/?p=1412. Diakses 15 Mei 2023
USDA. Salmon Baby Food Gives a Nutritional Boost to Infants and Toddlers. Dari usda.gov/media/blog/2010/09/15/salmon-baby-food-gives-nutritional-boost-infants-and-toddlers. Diakses 15 Mei 2023
Buyuktiryaki, B., Masini, M., Mori, F., Barni, S., Liccioli, G., Sarti, L., Lodi, L., Giovannini, M., du Toit, G., Lopata, A. L., & Marques-Mejias, M. A. (2021). IgE-Mediated Fish Allergy in Children. Medicina (Kaunas, Lithuania), 57(1), 76. doi.org/10.3390/medicina57010076
Johns Hopkins. Fish Allergy. Dari hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Fish-Allergy-(1). Diakses 15 Mei 2023
Kemenkes RI. Materi Medsos: Cegah Stunting dengan Konsumsi Ikan Lele. Dari promkes.kemkes.go.id/materi-medsos-cegah-stunting-dengan-konsumsi-ikan-lele. Diakses 15 Mei 2023
Harvard University. Omega-3 Fatty Acids: An Essential Contribution.
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login