4 Cara dan Langkah Menyiapkan Balita Menjadi Kakak
Mendidik anak usia 2 tahun agar siap menyambut calon adiknya, yaitu dengan menjelaskan peran seeorang kakak, mendekatkannya dengan calon adiknya, dan melibatkannya dalam persiapan menyambut adiknya.
kehadiran adik bayi akan memengaruhi perkembangan psikologi anak pertama.
Saat si kecil baru berusia 2 tahun, Mam hamil lagi. Berita ini tentu disambut dengan penuh sukacita oleh Mam dan Pap. Namun, bagaimana dengan si kecil? Apakah ia memahami arti dari kehamilan Mam? Apakah ia mengerti bahwa akan ada bayi kecil yang hadir di tengah-tengah keluarganya dan ia akan menjadi kakak?
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran adik bayi pasti akan memengaruhi perkembangan psikologi anak pertama. Jika sebelumnya ia adalah bintang dan satu-satunya pusat perhatian di tengah keluarga, sebentar lagi keadaan itu akan berubah. Bukan tidak mungkin ia akan merasa cemburu karena Mam dan Pap lebih memerhatikan si adik bayi.
Agar peralihan status dari anak satu-satunya menjadi kakak berjalan mulus, Mam perlu mengetahui cara mendidik anak balita agar siap menyambut adik. Ini langkah mendidik anak usia 2 tahun agar ia siap menyambut calon adiknya:
Baca Juga: 5 Hal Penting untuk Dukung Perkembangan Otak Anak
-
Memberitahu si kecil dengan hati-hati
Cari waktu yang tepat untuk memberitahu si kecil bahwa di perut Mam terdapat adik bayi, dan bahwa sebentar lagi ia akan menjadi kakak. Tidak ada perkiraan waktu yang tepat untuk melakukan hal ini. Semuanya tergantung pada intuisi Mam. Langkah ini bisa dilakukan di awal kehamilan atau memasuki trimester ketiga saat perut Mam sudah membesar. -
Menjelaskan peran sebagai kakak
Salah satu cara mendidik anak balita agar siap menyambut adik adalah terangkan secara sederhana apa yang dimaksud dengan seorang kakak dan segala kelebihannya. Misalnya, seorang kakak dapat membantu Mam merawat adik bayi serta mengajak adiknya bermain. Mam juga dapat melakukan hal ini dengan membacakan cerita yang melibatkan sosok kakak dan adik. -
Dekatkan si kecil dengan calon adiknya
Biarkan si kecil memegang perut Mam untuk “mengenal” calon adiknya. Selain itu, Mam juga bisa memperlihatkan foto-foto si kecil saat masih bayi sehingga ia memiliki bayangan akan sosok calon adiknya. Terangkan juga bahwa bayi akan sering menangis dan menyusu, harus digendong karena belum bisa berjalan, dan lain-lain. -
Libatkan si kecil dalam persiapan menyambut kehadiran si adik
Jangan lupa untuk melibatkan si kecil dalam menyambut kehadiran calon adiknya ya, Mam. Ajak ia saat Mam melakukan pemeriksaan kehamilan agar ia merasakan kedekatan dengan si calon adik, juga saat Mam dan Pap berbelanja keperluan bayi. Agar ia tidak merasa terabaikan, jangan lupa untuk tetap memerhatikan keinginannya, misalnya saat memilihkan mainan untuk bayi. Mam juga bisa memintanya untuk memilih mainan yang ia sukai. Mintalah pendapatnya mengenai pilihan nama calon adiknya. Jika ia bertanya kapan si adik akan lahir, berikan perkiraan waktu yang sederhana, misalnya setelah ulang tahun Pap atau setelah libur panjang mengunjungi Kakek dan Nenek.
Meski si kecil akan menjadi kakak, Mam jangan menuntut agar ia dapat lebih bertanggung jawab dengan statusnya itu, ya. Bagaimana pun juga, ia masih kecil dan membutuhkan perhatian yang tak kalah besar dari Mam dan Pap. Fokuslah pada upaya mendekatkan si kakak dan si bayi setelah Mam melahirkan nanti. Percayalah bahwa kehadiran bayi di dalam keluarga dapat menimbulkan efek positif pada perkembangan psikologi anak pertama.
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login