Yuk, Lakukan Cara Membuat Anak Pintar Bicara dengan Cepat
Begitu keluar dari rahim Mam, si kecil mulai mendengar bermacam suara dan melihat orang-orang membuat suara atau berbahasa.
Begitu keluar dari rahim Mam, si kecil mulai mendengar bermacam suara dan melihat orang-orang membuat suara atau berbahasa. Umumnya, bayi mulai mengoceh di usia 7-12 bulan. Ia mulai dengan mengucap “ba-ba”, “da-da”, atau “ta-ta”.
Ocehannya itu menandakan ia ingin merespon ucapan yang Mam atau orang lain katakan. Di dalam benaknya, ia merasa sedang mengucapkan kata-kata yang sama dengan Mam, lho!
Pada usia 12-15 bulan, si kecil mulai benar-benar belajar berbicara. Di fase ini pula ia akan mengucapkan kata pertamanya, seperti “mama” atau “papa”. Ia juga akan berusaha membuat suara semirip mungkin dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang di sekitarnya.
Misalnya, ia akan mengucap “cu-cu” untuk menyebut susu, “num” untuk minum, serta “mam” untuk mamam atau makan. Pada saat ini, ia mampu mengingat kurang lebih 25 kosakata.
Salah satu resep pintar berbicara adalah melatih kemampuan berbicaranya secara rutin. Mam dapat melakukan 5 cara ini agar si kecil makin pintar bicara:
1. Sering membacakan cerita pada si kecil
Membacakan cerita pada si kecil dapat membantu menambah daftar kosakatanya. Saat membacakan cerita, Mam tidak perlu mengucapkan kata-kata yang sama dengan yang tertulis di buku. Mam dapat menunjuk satu gambar lalu menjabarkannya kepada si kecil. Pilih buku cerita bergambar sederhana dengan warna-warna mencolok. Sesekali, ajukan pertanyaan untuk memancing si kecil menunjuk kepada objek yang Mam maksud.
2. Sering mengajak bicara si kecil
Biasakan berbicara dengan si kecil saat Mam melakukan kegiatan rutin si kecil, seperti memandikan, menyuapi, atau menggantikan bajunya. Hal itu bisa menjadi salah satu cara stimulasi bicara anak. Ucapkan kata-kata sederhana dari benda-benda yang ada di dekatnya, seperti baju, topi, buku, boneka, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Mom, Yuk Dukung Perkembangan Fisik Motorik Anak
3. Berbicara dengan benar dan tidak dicadel-cadelkan
Terkadang, orang tua terbawa suasana dan mencoba berbicara dengan ‘bahasa bayi’, seperti membuat suara yang dicadelkan. Tindakan ini justru bisa membingungkan dan memperlambat proses belajar bicara si kecil, lho. Jadi, bicaralah dengan suara yang lembut dan pengucapan yang benar ya, Mam.
4. Mengajak bernyanyi bersama
Kebiasaan mendengarkan musik bisa menjadi salah satu cara membuat anak cerdas dalam mempelajari bahasa. Nyanyikan lagu anak-anak, terutama yang mengandung rima, kepada si kecil di berbagai kesempatan.
Ajak ia untuk ikut bernyanyi. Tunjukkan keriangan saat bernyanyi dengan cara bertepuk tangan, menggerak-gerakkan kepala, dan tidak lupa banyak tersenyum ya, Mam.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki setidaknya 8 jenis kepintaran. Anak yang senang mendengarkan cerita dan membaca bersama kemungkinan memiliki potensi kepintaran linguistik (word smart).
Agar pintarnya makin bersinar, beri si kecil dukungan melalui berbagai stimulasi yang tepat, ya. Mam bisa menyediakan banyak buku anak-anak, huruf alfabet dalam berbagai ukuran dan bentuk, mainan balok bertuliskan kata-kata, atau majalah anak-anak yang dapat digunting.
Yuk, dukung si kecil agar kepintaran linguistiknya makin bersinar. Jangan lupa juga untuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan si Kecil. Salah satu cara yang bisa lakukan adalah dengan memberikan susu pertumbuhan S-26 Procal Nutrissentials yang kaya akan kolin, asam linoleate, dan tinggi protein yang dukung perkembangan si Kecil serta fondasi belajarnya.
Sumber:
thebump.com/a/toddler-speech
asha.org/public/speech/development/Parent-Stim-Activities.htm
zerotothree.org/child-development/early-language-literacy/helping-learn-to-talk.html
Share
Recommended content
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login