Nutrisi yang tepat bagi si Kecil berperan penting pada proses tumbuh kembangnya. Itu sebabnya World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama, yang kemudian ditambah makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai usianya (saat bayi menginjak usia 6 bulan), dan ASI tetap diberikan hingga usia 2 tahun atau lebih.
Namun ketika ASI tidak dapat diberikan karena indikasi medis, maka Mam perlu mempertimbangkan pemberian susu formula yang sesuai dengan terlebih dulu berkonsultasi ke dokter anak.
Ini karena beberapa bayi berisiko mengalami alergi susu formula. Apa saja ciri-ciri alergi susu formula yang perlu Mam ketahui dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, Mam simak bahasan berikut ini.
Ciri-ciri Alergi Susu Formula
Bagaimana cara mengetahui bayi alergi susu formula? Pertama, Mam bisa mengamati dari gejala atau ciri yang timbul beberapa saat atau beberapa hari setelah si Kecil mengonsumsi susu formula. Durasi timbulnya reaksi alergi tergantung pada tipe alergi susu formula. Untuk jenis alergi susu yang dimediasi IgE (imunoglobulin E) biasanya timbul beberapa menit atau beberapa jam setelah konsumsi susu formula. Sedangkan jenis alergi yang tidak dimediasi igE, gejalanya timbul lebih lambat, bisa hingga lebih dari 24 jam setelah mengonsumsi susu.
Berikut ini adalah ciri-ciri alergi susu formula yang bisa Mam amati setelah si Kecil mengonsumsi susu:
1. Ruam kulit dan eksim
Salah satu reaksi bayi alergi susu formula adalah munculnya ruam merah, kulit gatal, dan eksim pada kulit si Kecil.
2. Masalah pencernaan
Ciri-ciri alergi susu formula lainnya adalah terjadi perut kembung, sering kentut, menangis setelah makan muntah, diare, atau tinja yang bercampur darah dapat menjadi tanda alergi.
3. Masalah saluran pernafasan
Batuk, pilek, atau mengi (suara napas yang berbunyi) bisa menjadi gejala alergi.
Baca Juga: Cara Tepat Mengatasi Alergi Makanan pada Bayi
4. Kolik
Bayi yang mengalami kolik akan menangis terus-menerus tanpa sebab yang jelas, terutama setelah menyusu.
5. Sulit tidur
Bayi mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun karena rasa tidak nyaman.
6. Perubahan perilaku
Bayi menjadi lebih rewel atau gelisah dari biasanya.
7. Pembengkakan
Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau bagian tubuh lainnya.
Selain melihat dari gejala yang ditimbulkan, dokter juga bisa melakukan diagnosa alergi susu dengan melakukan tes kulit dan tes darah untuk mengetahui risiko alergi pada si Kecil.
Penyebab Bayi Alergi Susu Formula
Alergi susu sapi adalah salah satu alergi yang paling umum terjadi pada bayi dan anak. Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 10 bayi di bawah usia 12 bulan di seluruh dunia mengalaminya.
Adapun penyebab masalah alergi susu formula karena reaksi sistem kekebalan tubuh bayi pada protein susu sapi. Beberapa faktor lain seperti riwayat alergi dari keluarga dan sistem pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna karena usia yang masih dini juga meningkatkan risiko alergi susu.
Itu sebabnya sebagian besar anak akan sembuh dari alergi susu ini ini pada saat mereka mencapai usia 6 tahun. Namun sebagian lainnya juga tetap memiliki alergi tersebut. 3 Cara mengatasi alergi susu formula pada si Kecil adalah dengan menghindari produk susu pemicunya dan juga segera berkonsultasi ke dokter anak untuk penanganan lebih lanjut.
Share
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login