Mam, menjaga kebersihan tubuh si Kecil itu sangat penting, lho. Terutama di area kemaluan atau genital. Karena jika diabaikan, bisa muncul jamur pada kemaluan bayi.
Mam tentu pernah mendengar tentang ruam popok pada bayi, yakni salah satu bentuk penyakit kulit yang terjadi di area bokong, paha, dan kemaluan yang bersinggungan dengan popok.
Perlu Mam ketahui, salah satu penyebab timbulnya ruam popok adalah akibat infeksi jamur (yeast infection).
Lalu, bagaimana bisa muncul jamur di kemaluan bayi? Apa penyebab dan dampaknya untuk Si Kecil? Yuk, cari tahu jawaban dan cara mengatasinya di artikel ini!
Penyebab Munculnya Jamur pada Kemaluan Bayi
Infeksi jamur pada bayi biasanya disebabkan oleh jamur Candida, sehingga penyakitnya disebut dengan Kandidiasis. Jamur Candida biasanya ada di kulit, di sekitar kemaluan, dan sistem pencernaan. Dalam jumlah yang normal, Candida sebenarnya tidak berbahaya, namun jika berkembang terlalu banyak bisa menyebabkan ruam, gatal, infeksi, dan gejala lainnya.
Lantas, bagaimana jamur Candida bisa berkembang tidak terkendali dan muncul jamur pada kemaluan bayi?Hal ini dapat disebabkan pemakaian popok kotor yang terlalu lama tidak diganti dan akibat ruam popok yang tidak ditangani dengan baik.
Bisa juga dialami bayi yang baru mendapat pengobatan antibiotik atau menyusu pada Mams yang belum lama menggunakan obat antibiotik. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri baik di dalam tubuh dan saat jumlah bakteri baik ini berkurang, jamur bisa berkembang lebih cepat.
Bayi yang mengalami infeksi jamur di mulut juga bisa menyebar hingga ke sekitar kemaluan karena jamur Candida yang dapat terbawa melalui urine atau feses.
Bahaya Jamur pada Kemaluan Bayi
Ruam popok akibat infeksi jamur di kemaluan bayi berbeda dengan ruam popok biasa. Ada beberapa tanda yang bisa menjadi ciri-ciri jamur pada kemaluan bayi, di antaranya:
- Kulit memerah dengan permukaan berbintik atau tonjolan mirip jerawat.
- Ruam tidak sembuh hanya dengan krim ruam biasa dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
- Ruam jamur lebih banyak muncul di bagian lipatan kulit kelamin dan bokong.
- Ruam kadang muncul bersamaan dengan infeksi jamur di mulut bayi.
- Bintik ruam juga bisa muncul di area yang terpisah dengan ruam utama.
Meski ruam akibat infeksi jamur di kemaluan bayi umumnya tidak berbahaya atau mengancam nyawa, penyakit ini dapat membuat si Kecil merasa tidak nyaman sehingga lebih sering rewel.6
Selain itu,jika ruam jamur tidak segera diobati dan ditangani dengan tepat dapat berpeluang menimbulkan komplikasi serius, terutama apabila terjadi saat sistem imun sSi Kecil sedang melemah dan infeksi jamur masuk hingga ke dalam aliran darah.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Merawat Ruam Popok pada Bayi
Cara Mengatasi Jamur di Kemaluan Bayi
Seperti telah disinggung di atas, ruam popok akibat infeksi jamur pada kemaluan bayi berbeda dengan ruam popok biasa, sehingga penanganannya tidak bisa hanya dengan krim maupun salep untuk ruam.
Karena ruam disebabkan oleh infeksi jamur, maka untuk mengatasinya Mam perlu menggunakan krim anti-jamursi Kecil.
Selain penggunaan obat-obatan, cara mengatasi ruam popok akibat infeksi jamur tidak berbeda dengan ruam pada umumnya, yaitu:
- Jaga area kulit bayi yang terinfeksi jamur tetap bersih dan kering. Bersihkan daerah kemaluan Si Kecil dengan lembut setiap kali mengganti popok karena jamur tumbuh cepat di tempat yang lembab dan hangat.
- Gunakan handuk kering dan bersih saat mengeringkan kulit sSi Kecil yang terinfeksi jamur dengan cara menepuk-nepuk perlahan. Hindari mengusap kulit karena dapat memperparah iritasi.
- Biarkan si Kecil lebih lama tanpa popok. Mam bisa membiarkan area kemaluan bayi kering sendiri di udara terbuka.
- Hindari penyebab iritasi. Daerah kulit yang terinfeksi akan terasa nyeri atau gatal. Mam bisa memilih produk kebersihan seperti sabun khusus anti-iritasi untuk si Kecil.
Sebelum si Kecil mengalami infeksi jamur, tentu akan lebih baik apabila Mam bisa mencegahnya, dengan cara:
- Menjaga kulit bayi bersih dan kering.
- Sering mengganti popok bayi dan tidak membiarkan popok kotor terlalu lama.
- Berikan waktu bayi bebas tanpa popok.
- Menjaga kebersihan diri dan keluarga sebelum menyentuh bayi.
- Waspada gejala kandidiasis setelah bayi mendapat antibiotik.
Mencegah timbulnya jamur pada kemaluan bayi tentu lebih baik daripada harus mengobati si Kecil dari ruam popok akibat infeksi jamur. Pastikan juga asupan bergizi untuk si Kecil agar daya tahan tubuhnya kuat melawan infeksi dan penyakit, ya Mam!
Source :
Mayo Clinic. Diaper Rash. Dari: mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636. Diakses pada 5/1/2024
Web MD. Diaper Rash: Causes, Symptoms, and Treatment. Dari: webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment. Diakses pada 5/1/2024
Stanford Medicine. Candidiasis in Children. Dari: stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=candidiasis-yeast-infection-in-children-90-P01888. Diakses pada 5/1/2024
Baby Center. Yeast diaper rash. Dari: babycenter.com/baby/diapering/yeast-diaper-rash_10913. Diakses pada 5/1/2024
Healthline. Identifying and Treating a Yeast Diaper Rash. Dari: healthline.com/health/parenting/yeast-diaper-rash. Diakses pada 5/1/2024
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasi Sakit Perut Anak
Diare adalah penyakit yang bisa menjangkiti siapa saja, termasuk Si Kecil, Mam. Tentu Mam tidak ingin terjadi sesuatu terhadap si Kecil. Namun jika si Kecil terkena diare, Mam perlu tahu penyebab diare pada si Kecil, seperti apa gejala, hingga penangannya.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login