Imunisasi Wajib Bagi Si Kecil
Imunisasi yang tersedia di berbagai rumah sakit saat ini jenisnya banyak sekali. Tenang, Mam, pastikan buku kesehatan anak selalu siap di tangan.
Imunisasi yang tersedia di berbagai rumah sakit saat ini jenisnya banyak sekali. Tenang, Mam, pastikan buku kesehatan anak selalu siap di tangan. Jangan lupa untuk minta dokter mencatat setiap kali selesai imunisasi, agar jadwalnya tidak terlewatkan. Nah, berikut ini imunisasi yang direkomendasikan pemerintah dan didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Catat ya Mam, jangan sampai lalai demi kesehatan si Kecil.
Imunisasi wajib
- BCG (Bacille Calmette-Guérin)
Untuk mencegah penyakit tuberkulosis atau TB (bukan lagi disingkat TBC), yaitu infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Waktu pemberian: saat bayi baru lahir.
- Hepatitis B
Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 2 bulan, lalu saat 3 dan 4 bulan.
- Polio
Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan kelumpuhan. Waktu pemberian: saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan, lalu harus diulang (boost) pada usia 18 bulan.
- DTP (Diphteria, Tetanus, Pertusis)
Mencegah tiga jenis penyakit sekaligus yakni difteri (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan bakteri), tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka), dan pertusis (batuk rejan). Waktu pemberian: saat bayi berumur 2 bulan. Pengulangan diberikan umur 3 dan 4 bulan, lalu diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 10-12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di sekolah.
- Campak
Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
Waktu pemberian: saat anak umur 9 bulan, lalu SD kelas 1 (6 tahun). Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan. Saat ini Pemerintah sudah menyediakan vaksin baru, yaitu MR (Measles – Rubella) yang dapat diberikan sejak usia 9 bulan dan diberikan di sekolah-sekolah dan posyandu.
Imunisasi Tambahan
- Hib
Melindungi tubuh dari virus Haemophilus influenza type B, yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara).
Waktu pemberian: umur 2, 3, 4 bulan, lalu diulang pada usia 15-18 bulan.
- Pneumokokus (PCV)
Melindungi tubuh dari bakteri pnemukokus yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga.
Waktu pemberian: umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12 - 15 bulan. Jika usia anak sudah 2 - 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.
- Influenza
Melindungi tubuh dari beberapa jenis virus influenza. Waktu pemberian: Setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus diberikan hingga dewasa.
- MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella (campak Jerman). Waktu pemberian: usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 5 tahun.
- Tifoid
Melindungi tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus). Waktu pemberian: di atas 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.
- Hepatitis A
Melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati. Waktu pemberian: di atas 2 tahun, dua kali dengan interval 6 - 12 bulan.
- Varisela
Melindungi tubuh dari cacar air Waktu pemberian: di atas 12 bulan.
- HPV (Humanpapilloma Virus)
Melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim.
Waktu pemberian: di atas 10 tahun, diberikan 2 -3 kali dengan jadwal 0, 1-2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian.
Pastikan si Kecil mendapat imunisasi lengkap ya, Mam… agar tubuhnya tetap sehat dan lebih kuat menghindari serangan penyakit.
Share
Recommended content
Seribu hari pertama kehidupan
Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) adalah periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Pertumbuhan berarti penambahan berat badan, tinggi badan serta lingkar kepala sesuai kurva pertumbuhan. Perkembangan adalah pembentukan dan perkembangan otak seorang anak.
Ketika si Kecil Menangis Tanpa Air Mata
Jangan panik dulu jika si Kecil menangis tanpa mengeluarkan air mata. Pada bayi yang baru lahir, hal tersebut biasanya terjadi karena saluran air matanya belum terbentuk secara sempurna, dan air mata biasanya baru diproduksi ketika bayi berusia satu hingga tiga bulan.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login