Fase Perkembangan Anak pada Aspek Psikologi
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak tidak dapat dipisahkan. Perkembangan kognitig, motorik, dan personal-osial si Kecil adalah aspek yang perlu dipahami Mam.
Tahap perkembangan anak yang paling kritis berlangsung di masa usia dini, yaitu antara usia 0 hingga 6 tahun
Perkembangan dan pertumbuhan anak adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dan terjadi secara beriringan. Tahap pertumbuhan pada si Kecil dapat ditunjukkan dari perubahan yang bersifat kuantitatif, seperti tinggi, berat badan, ukuran tulang, dan organ tubuh lain yang membesar seiring bertambahnya usia si Kecil.
Sementara itu, tahap tumbuh kembang anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan/maturitas. Fase perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan perilaku dari sisi psikologis.
Secara umum, setiap anak mengikuti pola perkembangan yang sama namun memiliki kecepatan yang berbeda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kondisi biologis/genetik, nutrisi, lingkungan, serta interaksi antara anak dengan orang tua/pengasuh.
Tahap perkembangan anak yang paling kritis berlangsung di masa usia dini, yakni antara usia 0 hingga 6 tahun. Fase perkembangan anak yang terjadi di periode tersebut berlangsung pesat dibandingkan usia lain karena perkembangan otak anak mencapai 80% pada tiga tahun pertama hidupnya. Saat si Kecil berusia 5 tahun, perkembangan otaknya sudah mencapai 90%, dan perkembangkan akan berlanjut hingga ia mencapai usia 18 tahun.
Fase Perkembangan Anak
Umumnya, fase-fase perkembangan anak terbagi dalam tiga periode penting. Berikut tiga periode penting perkembangan anak usia dini yang perlu Mam ketahui:
Fase Perkembangan Anak pada Periode Bayi (usia 0-12 bulan)
- Perkembangan Kognitif
Si Kecil melakukan kontak mata dan menangis untuk mengekspresikan kebutuhannya, senang bermain, mengeksplorasi benda menggunakan tangan dan mulut, tertarik pada bagian-bagian tubuhnya, dan senang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
- Perkembangan Motorik
Pada usia 0-3 bulan, si Kecil belajar mengangkat kepala dan menggerakkannya ke kiri dan kanan. Pada usia 6 bulan, ia mampu menggenggam, meraih benda dalam jangkauannya, belajar merangkak, dan berguling.
Pada usia 12 bulan, si Kecil mampu mengulurkan tangan untuk meraih mainan, memasukkan benda ke dalam mulut, duduk dan berdiri sendiri, dan berjalan sambil berpegangan pada tembok atau perabot.
- Perkembangan Personal-Sosial
Pada usia 1-3 bulan, ikatan bonding antara orang tua dan bayi dimulai. Si Kecil bisa tersenyum, menatap wajah Mam, senang melihat orang yang dikenal, senang mendengarkan musik, dan dapat bereaksi terkejut pada suara keras. Pada usia 3-6 bulan, kedekatan antara bayi dan orang tua mulai terjalin.
Si Kecil lebih sering tersenyum spontan, tertawa keras, dan banyak berceloteh. Pada usia 6-12 bulan, si Kecil senang bermain tepuk tangan atau “Cilukba”, merespon bila namanya dipanggil, dapat melambaikan tangan, memahami perintah sederhana, dan senang mengeksplorasi sekitarnya.
Fase Perkembangan Anak Pada Periode Batita (Usia 1 sampai 3 Tahun)
- Perkembangan Kognitif
Mam akan melihat si Kecil kini telah mampu membedakan bentuk dan warna, senang bermain pura-pura, senang membantu Mam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dapat menunjuk bagian tubuhnya saat diminta, dan dapat menggabungkan 2-3 kata menjadi kalimat. Saat berusia 3 tahun, umumnya anak dapat menyebut nama, umur, dan tempat tinggalnya.
- Perkembangan Motorik
Pada periode ini, si Kecil mampu berjalan dengan baik tanpa terhuyung-huyung, berjalan mundur, serta naik turun tangga sendiri. Kemampuan motorik halus pada perkembangan anak 15 bulan pun perlu dicermati, yaitu si Kecil mampu menumpuk kubus dan memasukkannya ke dalam kotak. Di usia 3 tahun, ia mampu melompat dengan kedua kaki, bermain sepeda roda tiga, dan mencorat-coret.
- Perkembangan Personal-Sosial
Memasuki tahun kedua hidupnya, si Kecil dapat menunjukkan apa yang diinginkan dengan menunjuk (tanpa menangis atau merengek) dan senang meniru aktivitas di rumah.
Perkembangan anak 15 bulan di antaranya mulai tertarik makan dan minum sendiri dan belajar berbagi mainan dengan anak lain. Memasuki usia 3 tahun, si Kecil mampu melepas pakaiannya sendiri, senang menceritakan pengalaman baru, dan senang bermain dengan anak lain.
Fase Perkembangan Anak Pada Periode Prasekolah (usia 4 hingga 6 tahun)
- Perkembangan Kognitif
Kemampuan berpikir si Kecil di usia prasekolah ini semakin kompleks. Kini, ia sudah dapat memakai baju, celana, dan sepatu sendiri. Perkembangan anak usia 5 tahun lainnya yaitu, bisa mengikuti aturan permainan, mengerti arti lawan kata, mengenal angka, mampu berhitung, mengungkapkan simpati, dan sedang mengembangkan keterampilan membaca dengan baik.
- Perkembangan Motorik
Selain pandai melompat-lompat dan berdiri dengan satu kaki, si Kecil juga kini sudah bisa menari lho, Mam. Bukan hanya itu, kemampuan motorik halusnya pun mengalami kemajuan karena umumnya anak usia 4-6 tahun sudah masuk prasekolah (playgroup atau Taman Kanak-kanak). Ia mampu menggambar tanda silang, lingkaran, segi empat, dan beberapa bagian tubuh
- Perkembangan Personal-Sosial
Anak usia prasekolah senang bermain dengan anak sebayanya, namun, di sisi lain juga berpotensi juga mulai berkonflik dengan teman-temannya.
Jadi, jangan heran bila si Kecil sering ingin terlihat mandiri, gemar mencari pengalaman baru, dan banyak bertanya ya, Mam. Semua perilaku itu wajar karena merupakan bagian dari perkembangan anak usia 5 tahun.
Baca Juga: Aspek Penting dalam Psikologi Perkembangan Anak
Fase Perkembangan Psikologis Anak
Seiring dengan fase perkembangan anak di atas, ternyata si Kecil juga mengalami perubahan dalam aspek psikologis, lho. Fase perkembangan anak dari sisi psikologis terbagi ke dalam beberapa tahap berikut ini.
Tahap 1: Trust vs Mistrust
Fase perkembangan psikologis ini terjadi saat anak berusia 0 hingga 1 tahun. Pada titik perkembangan ini, anak sangat tergantung pada pengasuh orang dewasa untuk memenuhi semua yang mereka butuhkan agar bisa bertahan hidup termasuk makanan, cinta, kehangatan, keamanan, dan pengasuhan.
Jika orang tua dan pengasuh gagal memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai, anak akan merasa bahwa mereka tidak dapat mempercayai atau tidak bisa bergantung pada orang dewasa dalam hidup mereka. Jika anak berhasil mengembangkan kepercayaan, anak akan merasa aman dan tentram.
Tahap 2: Autonomy vs. Shame and Doubt
Fase tumbuh kembang psikologis ini terjadi saat anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Di fase perkembangan ini, si Kecil akan mulai mengembangkan rasa kendali pribadi yang tinggi dan memperoleh perasaan mandiri. Di masa ini, orang tua, guru, dan pengasuh mulai mengajarkan anak untuk memilih hal-hal sederhana atau membiarkan mereka melakukan tindakan sendiri.
Selama tahap ini, orangtua harus mendorong anak mereka untuk mengeksplorasi batasan dan menghindari kritik ketika mereka gagal. Ketika anak terlalu mendapat banyak kritik dan dikendalikan, mereka akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri dan terlalu bergantung pada orang lain.
Tahap 3: Initiative Vs. Guilt
Fase perkembangan psikologis ini terjadi saat anak berusia 3 hingga 5 tahun. Pada fase perkembangan anak usia 6 tahun, anak-anak dapat menghabiskan banyak waktu bermain dengan teman sebayanya dan mulai mengembangkan keterampilan interpersonal mereka.
Saat bermain, anak-anak mungkin mulai mengambil inisiatif dan mungkin mencoba merasakan peran kepemimpinan di antara teman sebayanya. Mereka juga dapat mencoba mengeksplorasi minat mereka secara mandiri.
Saat anak mendapatkan kritik atau merasa dikecilkan, mereka akan merasakan rasa bersalah. Rasa bersalah pada tahap ini juga dapat menyebabkan seorang anak menghindari upaya untuk mengambil inisiatif dan mereka mungkin meragukan kemampuannya.
Nah, itulah beberapa fase tumbuh kembang anak yang harus Mam pahami. Tentunya, setiap orang tua perlu memahami tahapan perkembangan anak di masa usia dini agar dapat memantau perkembangan Si Kecil secara seksama. Dengan begitu, apabila terdapat potensi gangguan perkembangan sekecil apapun pada si Kecil dapat Mam cepat deteksi dan dilakukan penanganan sedini mungkin sehingga proses tumbuh kembang si Kecil akan berlangsung secara optimal.
Wyeth milestone content listing for article
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login