9 Cara Mendidik Anak Hebat
Si Kecil membutuhkan dukungan Mam agar ia bisa menjadi anak hebat. Tapi anak hebat tentu tak sebatas hebat dalam hal akademis saja lho, Mam.
Nah bagaimana cara mendidik anak agar cerdas dan mandiri serta memiliki perilaku positif lainnya?
Agar si Kecil menjadi anak hebat, Mam dan Pap perlu mendidiknya agar memiliki berbagai nilai positif. Menurut Laurence Steinberg, PhD, penulis buku The Ten Basic Principles of Good Parenting, dengan pendidikan yang tepat dari orang tua si kecil bisa memiliki nilai empati, jujur, mandiri, dapat bekerja sama, dapat mengontrol diri, dan sebagainya.
Nilai-nilai positif ini akan membantu menghindarkan si Kecil dari rasa cemas, perilaku antisosial, depresi, dan lainnya.
Yuk, simak beberapa cara mendidik anak agar cerdas dan mandiri serta memiliki nilai-nilai positif yang akan menjadikan si Kecil punya karakter anak yang hebat berikut ini!
1. Terlibat dalam Aktivitas si Kecil
Orang tua perlu terlibat dalam aktivitas si Kecil tanpa mengambil alih apa yang seharusnya dilakukan si Kecil. Porsi keterlibatan orang tua adalah sebagai fasilitator, membantu saat si Kecil memang memerlukan bantuan, membimbing, dan memotivasi.
Saat si Kecil belum bersekolah, cara mendidik anak agar cerdas dan mandiri tentu meliputi aktivitas stimulasi, penanaman nilai-nilai, dan pembentukan kebiasaan baik. Saat si Kecil mulai bersekolah, keterlibatan ini akan mencakup komunikasi yang baik dengan guru, memantau perkembangan anak, memenuhi kebutuhan belajar anak, pendampingan tanpa mengambil alih tugas yang seharusnya dikerjakan oleh anak.
Keterlibatan ini memang tak mudah dan memakan banyak waktu, tetapi hasil yang didapat akan membuat jerih payah Mam terbayar.
2. Dorong si Kecil untuk mandiri dan hargai kemandiriannya
Kemandirian akan membantu anak kelak agar menjadi percaya diri, berani mengambil keputusan, bisa mengurus dirinya sendiri, dan sebagainya. Kemandirian memang bukan sekedar bisa melakukan berbagai hal sendiri, tetapi juga mengenali dirinya sebagai individu.
Di masa anak usia dini, kemandirian memang sering disalahartikan sebagai sikap membangkang dan nakal. Padahal jika dilihat dari sisi si Kecil, seringkali ini merupakan proses si Kecil mengenali dirinya, apa yang ia sukai, apa yang ia inginkan, mengenali dirinya sebagai individu yang berbeda dari Mam dan Pap.
Hal-hal ini adalah bagian dari pembentukan kemandirian anak.
3. Konsisten Terhadap Aturan
Konsistensi adalah hal penting dalam cara mendidik anak agar cerdas dan mandiri. Artinya, apabila Mam, Pap, dan si Kecil sudah menyepakati suatu hal atau suatu aturan di dalam keluarga, maka Mam dan Pap perlu menjalaninya secara konsisten.
Dengan begitu si Kecil juga akan belajar untuk disiplin dalam menjalankan apa yang sudah disepakati. Jika Mam dan Pap sebagai orang tua tidak konsisten, maka si Kecil bisa menjadi bingung atau menyepelekan aturan yang sudah ditetapkan.
4. Ajarkan Kedisiplinan
Kedisiplinan perlu diajarkan, tetapi dengan cara yang tepat. Disiplin tidak sama dengan bersikap ‘galak’ pada si Kecil. Disiplin bukan berarti orang tua memiliki kontrol penuh terhadap anak, tetapi bagaimana orang tua dapat mengajarkan anak untuk mengontrol dirinya sendiri.
Jika si Kecil diajarkan disiplin dengan tepat, ia akan dapat membedakan yang baik dan yang salah, apa konsekuensi dari hal-hal negatif maupun positif yang ia lakukan. Hasil akhirnya adalah si Kecil bersikap atau melakukan hal-hal yang baik bukan karena ia takut dihukum tetapi karena ia tahu hal tersebut memang baik bagi dirinya dan orang lain.
5. Ajarkan Tanggung Jawab
Beri si Kecil tanggung jawab yang sesuai dengan usianya. Ya, libatkan si Kecil dalam aktivitas sehari-hari di rumahnya. Tentunya sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya ya, Mam.
Cara ini akan membuat si Kecil merasa dipercaya, memiliki tujuan, merasa mampu, dan tentunya belajar untuk melakukan berbagai yang berkaitan dengan life skill. Lebih jauh, cara ini akan membuat si Kecil menjadi percaya diri yang tentunya akan mendukung dalam banyak aspek tumbuh kembang si Kecil.
6. Jadikan Kesalahan sebagai Pengalaman Belajar
Apakah Mam pernah kesal atau marah saat si Kecil membuat kesalahan atau tidak mampu melakukan sesuatu sesuai harapan Mam dan Pap?
Cara mendidik anak agar pintar dan mandiri serta kelak menjadi anak hebat adalah untuk mengajarkan pada si Kecil untuk tidak takut membuat kesalahan.
Dan juga kesalahan atau hambatan bisa dijadikan cara untuk belajar dan berkembang. Si Kecil yang takut membuat kesalahan biasanya juga takut untuk mencoba. Mam tentu tak ingin si Kecil mundur sebelum mencoba, bukan?
Kemudian, jangan lupa untuk selalu menghargai si Kecil ya, Mam!
Dengarkan pendapatnya, beri ia pujian, dan tentunya jangan takut untuk mengakui jika Mam membuat kesalahan dan meminta maaf pada si Kecil. Karena si Kecil akan melihat dan meniru apa yang Mam dan Pap lakukan.
7. Ajarkan Empati dan Keterampilan Sosial sebagai Fondasi Karakter Si Kecil
Salah satu cara membentuk karakter anak yang baik adalah mengajarkan empati dan keterampilan sosial. Memahami perasaan orang lain (empati) dan mengembangkan keterampilan sosial adalah kunci membangun karakter yang peduli dan ramah.
Sebagai contoh, Mam dan Pap dapat menggunakan positive parenting yang responsif dan sensitif dalam membangun karakter anak hebat.
Dengan adanya dukungan emosional dan fisik, model parenting tersebut dapat membuat anak merasa lebih secure dan membangun hubungan sosial yang lebih kuat.
Dampak positifnya adalah anak menjadi lebih berani mengambil risiko emosional dengan melibatkan diri ketika seseorang membutuhkan simpati atau bantuan.1
Latihlah anak dengan membicarakan perasaan bersama, berikan pemahaman pada anak tentang pentingnya mendengarkan, dan latih mereka berkomunikasi dengan baik.
Baca Juga: Kaitan Susu dan Mendidik Anak di Era Digital
8. Ajari Anak Membuat Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan dan bagaimana mencapainya dengan berefleksi pada motivasi dan konsekuensi.2
Pengambilan keputusan merupakan salah satu kunci dalam pembentukan karakter anak hebat dan perkembangan kemandirian.
Proses ini tidak hanya mengajarkan tanggung jawab, tetapi juga membantu si Kecil mengembangkan keterampilan kritis untuk menghadapi tantangan kehidupan.
Mam dan Pap bisa mengajari mereka, mulai dari memilih menu makanan hingga warna pakaian. Namun, buat limitasi pilihan, seperti tidak boleh memakan banyak permen dalam sehari.
Lalu, tingkatkan kemampuan mengambil keputusan dengan memberi tahu apa saja konsekuensi yang mungkin timbul.3 Tanyakan kepada anak apakah ia akan pergi ke acara ulang tahun temannya atau tidak. Ajak mereka berpikir bagaimana perasaan temannya jika dia tidak datang atau sebaliknya.
9. Ajarkan Keterampilan Mengelola Konflik
Konflik adalah bagian dari kehidupan sehingga anak-anak perlu belajar mengelola dan menyelesaikannya dengan positif.
Mam dan Pap dapat membentuk karakter anak ini dengan mengajari bermacam-macam emosi sehingga mereka dapat mencapai titik emosional di mana mereka dapat berpikir sebelum bertindak.4
Setelah itu, ajari mereka menemukan sumber masalah dan dampingi dalam memecahkannya. Mam dan Pap juga dapat memberikan perspektif lain saat atau sebelum terjadi konflik. Sebagai contoh, saat anak marah dengan temannya karena membocorkan rahasianya, ajari bahwa satu perilaku tidak mencerminkan keseluruhan kepribadiannya.
Untuk mendukung anak memiliki karakter anak yang hebat, Mam juga perlu memastikan Si Kecil mengonsumsi asupan makanan dan minuman dengan nutrisi seimbang, salah satunya dengan memberikan susu untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.
Selain cara di atas, untuk dukung proses belajar anak usia 1-3 tahun yang progresif, Mam bisa memberikan S-26 Procal GOLD. Kandungan nutrisi S-26 Procal GOLD baik untuk mendukung kemampuan belajar dan potensi si Kecil. Formulasi nutrisinya antara lain Spingomyelin & Phospholipid, Asam Linolenat (Omega 3) & Asam Linoleat (Omega 6), DHA, serta Kolin & Zat Besi.
Kandungan lain seperti Protein, Alfa Laktalbumin, juga Kalsium, Vitamin D & Fosfor dalam S-26 Procal GOLD mendukung Si Kecil tumbuh aktif.
Oligofruktosa (serat pangan), Vitamin C, Selenium, dan Zinc, serta Vitamin B Kompleks dalam asupan nutrisi untuk si Kecil ini juga mendukung daya tahan tubuhnya tetap kuat.
Source:
Parenting Science. Teaching empathy: Evidence-based tips for fostering empathic awareness in children. Dari
parentingscience.com/teaching-empathy-tips/. Diakses pada 26/12/2023
Wellspring Center For Prevention. Why Developing Decision-Making Skills at a Young Age Is Important. Dari wellspringprevention.org/blog/help-child-develop-decision-making-skills/. Diakses pada 28/12/2023
Child Mind Institutes. Helping Kids Make Decisions. Dari: childmind.org/article/helping-kids-make-decisions/#provide-scaffolding-as-they-learn. Diakses pada 28/12/2023
Child Mind Institutes. Teaching Kids How to Deal With Conflict. Dari childmind.org/article/teaching-kids-how-to-deal-with-conflict/#tackle-feelings-first. Diakses pada 28/12/2023
Produk wyeth nutrition
Related articles