Kenapa Bayi Suka Menggigit Teman Mainnya?
Ketika Mam melihat si Kecil yang sedang bermain tiba-tiba menggigit temannya, tentu reaksi pertama adalah ingin cepat-cepat memarahinya
jika Mam bersikap berlebihan saat si Kecil mengigit temannya justru akan membuat si Kecil bersikap buruk
Ketika Mam melihat si Kecil yang sedang bermain tiba-tiba menggigit temannya, tentu reaksi pertama adalah ingin cepat-cepat memarahinya. Namun sebelum Mam melakukannya, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu apa alasan si Kecil melakukan hal itu.
Menurut ilmu psikologi perkembangan anak, menggigit adalah hal yang biasa dilakukan anak di bawah 3 tahun. Alasannya bisa bermacam-macam, berikut diantaranya:
- Ia belum bisa mengungkapkan sesuatu melalui kata-kata.
- Merasa frustrasi atau karena merasa terganggu dengan teman mainnya.
- Sedang tumbuh gigi.
- Mencoba-coba, melihat apa yang terjadi jika ia menggigit temannya.
- Sedang merasa lelah.
- Terlalu banyak mendapatkan stimulasi.
- Mencari perhatian Mam atau pengasuh.
Lalu, apa yang terjadi kala si Kecil menggigit temannya? Ternyata, jika Mam bersikap berlebihan justru akan membuat anak bersikap semakin buruk. Ada beberapa cara yang disarankan oleh para ahli mengenai cara mengatasi anak yang suka menggigit. Berikut panduan dan cara mengatasi anak yang suka menggigit orang
Alihkan perhatiannya
Jangan langsung memarahi anak, terutama jika anak terlalu berenergi atau mengalami terlalu banyak stimulasi (contohnya jika ada keriuhan di sekitarnya). Alihkan perhatiannya pada hal lain yang membuatnya lebih tenang seperti berjalan-jalan di sekitar rumah atau mengajaknya mengobrol.
Jangan menggigit balik si Kecil
Ada orangtua yang berpendapat bahwa menggigit balik anak dapat membuatnya merasakan bahwa digigit itu sakit dan akhirnya anak akan berhenti menggigit. Nyatanya, berdasarkan penelitian, hal ini tidak ada korelasinya, bahkan bisa jadi anak malah menganggap menggigit adalah tindakan yang biasa saja.
Menegaskan pada anak bahwa digigit itu terasa sakit
Berdasarkan psikologi perkembangan anak, di usia 1-3 tahun umumnya mereka masih sulit memahami teori aksi-reaksi dan masih sulit mengungkapkan sesuatu secara verbal. Karena itu, tegaskan dengan kata-kata apa rasanya jika digigit, contohnya dengan mengingatkan, “Adik, menggigit itu sakit!”
Baca Juga: Stimulasi yang Ideal untuk Perkembangan Si Kecil
Jangan beri ia perhatian lebih
Anak juga dapat menggigit karena mencari perhatian Mam atau pengasuhnya. Jika Mam menyadari hal ini, jangan terlalu lama memberikan perhatian pada anak. Segera alihkan perhatian pada anak yang ia gigit sehingga si kecil juga bisa belajar bersimpati.
Cari hal yang membuatnya nyaman
Anak yang sedang tumbuh gigi sebaiknya ditawari makanan untuk dikunyah. Sedangkan untuk anak yang terlihat lelah, tidur dapat menghilangkan rasa tak nyamannya.
Dorong anak mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
Dengan berkembangnya kemampuan verbal, maka kebiasaan menggigit anak juga akan berkurang bahkan biasanya hilang di usia 3-3,5 tahun.
Jika kebiasaan menggigit makin sering terjadi atau tak kunjung hilang, sebaiknya bawa si kecil menemui ahli psikologi perkembangan anak untuk menemukan penyebabnya. Menggigit juga bagian dari tanda-tanda ketika si Kecil bersikap agresif.
Tenang ya Mam, walaupun kadang membuat hati deg-degan melihat si Kecil menggigit temannya, tapi umumnya kebiasaan ini akan berangsur hilang.
Produk wyeth nutrition
Related articles