Mam, Ketahui Penyebab Bayi Rewel Berikut Ini!
Setiap bayi, terutama yang baru lahir, akan banyak menangis atau rewel. Jangan khawatir ya, Mam! Merupakan hal yang wajar apabila Si Kecil yang baru berusia beberapa hari, menangis hingga beberapa jam setiap harinya.
Bayi rewel atau tangisan si Kecil sebenarnya merupakan salah satu cara untuk ia berkomunikasi dengan Mam & Pap sebagai orang tuanya. Reaksi rewel juga menjadi salah satu cara bayi untuk mendapatkan perhatian dari Mam dan menyampaikan bahwa ada sesuatu yang ia inginkan atau membuatnya tidak nyaman. Tugas Mam selanjutnya adalah mencoba memahami arti tangisan Si Kecil.
Dalam artikel ini akan dibahas seputar hal-hal yang mungkin menjadi penyebab bayi sering rewel dan bagaimana cara menenangkannya. Yuk, kita simak bersama, Mam!
Sampai Usia Berapa Bayi Sering Rewel?
Saat bayi terus menangis terkadang memang bisa membuat orang tua ikut merasa lelah. Apalagi jika Si Kecil terus menangis di malam hari dan sulit untuk ditenangkan, tentu akan membuat Mam sulit beristirahat.
Mungkin hal ini membuat Mam bertanya-tanya, sebenarnya bayi rewel sampai usia berapa bulan?
Tidak perlu khawatir, Mam. Karena faktanya, tidak selamanya bayi terus-menerus menjadi rewel. Biasanya, bayi rewel akan mencapai puncaknya di usia 4-8 minggu atau 1-2 bulan. Setelah itu, frekuensi tangisan bayi akan berkurang seiring bertambahnya usia Si Kecil.
Mencari Tahu Penyebab Bayi Rewel
Seperti yang telah disinggung di atas, bayi menangis atau rewel merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan keinginannya. Tentunya, tidak semudah memahami rengekan anak yang sudah lebih besar. Karenanya, Mam perlu mencari tahu maksud tangisan Si Kecil ya.
Berikut ini daftar beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi rewel. Mam bisa menggunakannya sebagai ceklis untuk memeriksa setiap kali Si Kecil menangis:
- Merasa lapar atau sudah waktunya menyusu
- Popok basah atau kotor, periksa apakah perlu mengganti popok
- Kedinginan atau kepanasan, periksa apakah bayi berkeringat atau justru dingin. Pastikan baju yang dikenakan nyaman bagi si kecil.
- Ingin digendong
- Merasa bosan
- Muntah atau gumoh, biasanya setelah menyusu
- Tidak enak badan, demam, atau merasa tidak nyaman
- Merasa stres atau terganggu saat menyusu, hal ini juga bisa menjadi penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu.
Baca Juga: Jadwal Makan Bayi 1 Tahun dan Susu Anak 1 Tahun
Tips Menenangkan Bayi yang Sering Rewel
Setelah mengetahui apa saja hal yang bisa menjadi penyebab Si Kecil menangis, maka selanjutnya Mam perlu cara mengatasi bayi rewel. Berikut beberapa tips menenangkan Si Kecil yang menangis:
- Jika bayi menangis saat waktu menyusu, cobalah berikan susu kepadanya.
- Ganti popok atau pakaian jika kotor terkena gumoh, mengompol, atau buang air besar.
- Ayun-ayunkan tubuh atau menepuk lembut punggung bayi sambil menggendongnya.
- Membedong tubuh bayi dengan selimut bisa membantu membuat Si Kecil lebih nyaman. Perhatikan cara membedong yang benar agar tidak justru membuatnya sesak.
- Nyalakan televisi atau memutar lagu dengan suara yang pelan bisa mengalihkan perhatian bayi dari tangisan. Bisa juga dengan menyanyikan lagu.
Terkadang meskipun sudah mencoba menenangkan dan memeriksa semua kemungkinan penyebab bayi rewel namun Si Kecil tetap menangis dengan keras dan dalam waktu lama, maka ada kemungkinan Si Kecil mengalami kolik.
Kolik ditandai kondisi ketika bayi menangis atau rewel dalam waktu yang lama dan tanpa penyebab yang jelas, sehingga lebih sulit untuk ditenangkan.
Beberapa penyebab umum kolik adalah saat si Kecil merasa tidak nyaman pada perutnya dan juga karena kondisi lingkungannya yang dirasa terlalu panas atau dingin.
Tangisan saat bayi mengalami kolik terdengar sangat sedih dan seperti tertekan berat, dan biasanya memiliki pola tertentu (biasa terjadi saat sore hari atau hilang timbul). Tangisan bisa berhenti beberapa saat namun kemudian kembali terulang. Bayi bisa menangis hingga beberapa jam. Mam hanya bisa menunggu tangisan Si Kecil berhenti, namun tetap coba menenangkan dan temani ia sampai reda.
Fase kolik pada bayi ini biasanya dimulai saat usia 2 minggu dan berlangsung hingga usia 4 bulan sebelum berkurang secara drastis.
Mengatasi bayi yang rewel dan terus menangis bisa sangat melelahkan secara fisik maupun mental. Karenanya, Mam harus tetap berusaha tenang dan menghindari stres.
Minta bantuan pasangan atau anggota keluarga lain untuk bergantian menenangkan Si Kecil. Gunakan waktu tersebut untuk menenangkan diri. Setelah kembali tenang, Mam bisa kembali menggendong Si Kecil dan mencoba menenangkannya.
Demikian ulasan singkat seputar penyebab bayi rewel. Bagaimana Mam, apakah sudah lebih memahami arti tangisan Si Kecil?
Source :
Mayo Clinic. Crying baby: What to do when your newborn cries. Dari mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20043859. Diakses 17 Mei 2023
NHS. Soothing a crying baby. Dari nhs.uk/conditions/baby/caring-for-a-newborn/soothing-a-crying-baby/. Diakses 17 Mei 2023
AAP. How to Calm a Fussy Baby: Tips for Parents & Caregivers. Dari healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Calming-A-Fussy-Baby.aspx. Diakses 17 Mei 2023
Mayo Clinic. Why would a baby go on a breastfeeding strike?. Dari mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/breastfeeding-strike/faq-20058157. Diakses 17 Mei 2023
Mayo Clinic. Colic. Dari mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074. Diakses 17 Mei 2023
IDAI. Kolik pada Bayi (Bagian 1). Dari idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1. Diakses 17 Mei 2023
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Penyebab Kulit Bayi Merah dan Cara Mengatasinya
Bayi memiliki kulit yang sensitif dan tidak jarang mengalami kemerahan atau ruam. Kulit bayi merah sebenarnya merupakan kondisi umum yang tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya.1 Namun, jika tidak segera ditangani dengan tepat, merah merah pada kulit bayi bisa menyebabkan Si Kecil merasa tidak nyaman dan lebih rewel, lho.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login