Penyebab dan Cara Mengatasi Si Kecil Bersikap Agresif
Menurut ilmu psikologi perkembangan anak, memang ada fase tertentu dimana anak akan menunjukkan prilaku agresif. Jadi, Mam tak perlu khawatir
Menunjukkan perilaku agresif tidak selalu menjadi pertanda bahwa anak mengalami gangguan sosial emosi.
Mam, apakah si Kecil suka menggigit atau memukul jika keinginannya tak terpenuhi? Menurut ilmu psikologi perkembangan anak, memang ada fase tertentu dimana anak akan menunjukkan prilaku agresif. Jadi, Mam tak perlu khawatir, karena hal ini tidak selalu menjadi pertanda bahwa anak mengalami gangguan sosial emosi. Namun tentunya perlu segera ditangani agar tidak berkelanjutan Supaya Mam dapat menyikapi sikap agresif si Kecil dengan baik, yuk, cari tahu kenapa pada saat tertentu si Kecil menunjukkan sikap agresif.
Sulit Mengungkapkan Perasaan dan Pikiran
Tahukah Mam, karena di usianya dia masih mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan atau pikirannya melalui kata-kata, mereka menyalurkan frustrasinya, yaitu rasa tidak nyaman dengan berprilaku agresif, seperti:
- Menggigit
- Memukul
- Melempar barang
- Marah dan berteriak
Rasa tidak nyaman yang dia rasakan ini biasanya muncul saat dia merasa mengantuk, lelah atau saat merasa terganggu dengan teman mainnya. Si Kecil berharap orang-orang di sekelilingnya menyadari dan mengerti apa yang dia inginkan.
Fase Otonomi
Kalau menurut teori perkembangan psikososial dari Erik Erikson, di usia ini anak juga berada dalam fase otonomi. Jadi, selain mengalami perkembangan motorik yang pesat, rasa ingin tahu mereka pun meningkat. Hal ini membuat si Kecil berusaha untuk menjelajah dunia sekitarnya sehingga ia tampak aktif, cenderung berperilaku impulsif, dan sesekali menunjukkan perilaku agresif.
Perilaku agresif ini muncul akibat cara mereka mengevaluasi waktu yang belum tepat, mereka hanya menilai berdasarkan cepat atau lambatnya keinginan mereka terpenuhi. Tak heran jika si Kecil bersikap agresif karena apa yang diinginkan tidak dipenuhi.
Baca Juga: 7 Nutrisi Otak untuk Tumbuh Kembang Anak
Perilaku Ini Perlu Dihentikan
Mam tentu ingin menjadi orangtua yang selalu mendukung keingintahuan anak dengan memberikan kesempatan pada si Kecil untuk bereksplorasi. Namun Mam juga harus tetap memberikan batasan-batasan yang jelas dan tegas. Jika si kecil masih bersikap agresif, sebaiknya Mam melakukan hal berikut:
- Katakan ‘tidak’ dengan tegas dan minta ia mengungkapkan perasaan atau keinginannya lewat kata-kata.
- Jika anak berprilaku agresif karena menginginkan sebuah benda, jangan izinkan. Apalagi jika ia berprilaku agresif pada anak lain. Pembiaran dapat membuatnya cenderung mengulangi hal yang sama.
- Jika anak bersikap agresif untuk mendapat perhatian, alihkan perhatiannya untuk melakukan aktivitas lain.
Tentu bukan hal yang mudah menghadapi anak yang sedang bersikap agresif. Namun jika Mam selalu menanamkan batasan yang tegas sekaligus bersikap penuh perhatian saat dia merasa tidak nyaman, si Kecil akan paham bahwa sikap agresifnya bukanlah hal yang baik. (Penulis: Nita Susilawati)
Produk wyeth nutrition
Related articles