3 Periode Penting Fase Perkembangan Anak Usia Dini
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak tidak dapat dipisahkan. Perkembangan kognitig, motorik, dan personal-osial si Kecil adalah aspek yang perlu dipahami Mam.
Tahap perkembangan anak yang paling kritis berlangsung di masa usia dini, yaitu antara usia 0 hingga 6 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dipisahkan. Perkembangan kognitif, motorik, dan personal-sosial si Kecil adalah aspek yang perlu dipahami Mam.
Tahap perkembangan anak yang paling kritis berlangsung di masa usia dini, yaitu antara usia 0 hingga 6 tahun
Pentingnya Tumbuh Kembang Si Kecil di Usia Dini
Tahukah Mam? Tahap perkembangan anak yang paling kritis berlangsung di masa usia dini, yaitu antara usia 0 hingga 6 tahun. Fase perkembangan yang terjadi pada anak di periode ini berlangsung pesat dibandingkan fase usia lain karena perkembangan otak anak mencapai 80% pada tiga tahun pertama hidupnya. Karena itu, Mam harus memahami karakteristik perkembangan anak usia dini.
Pada saat si Kecil berusia 5 tahun, perkembangan otaknya sudah mencapai 90%, sedangkan sisanya berkembang dalam kecepatan yang lebih lambat hingga ia mencapai usia dewasa (18 tahun).
Penting untuk dipahami bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dipisahkan. Yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, contohnya tinggi dan berat badan, serta ukuran tulang maupun organ tubuh lain yang bertambah besar seiring dengan pertambahan usia si Kecil.
Sementara yang dimaksud dengan fase perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan/maturitas.
Periode Penting Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan perilaku.
Secara umum, setiap anak mengikuti pola perkembangan yang sama, tetapi kecepatannya berbeda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kondisi biologis/genetik, nutrisi, lingkungan, serta interaksi antara anak dengan orang tua/pengasuh.
Berikut tiga periode penting perkembangan anak usia dini yang perlu Mam ketahui.
1. Perkembangan Anak pada Periode Bayi (usia 0-12 bulan)
- Perkembangan kognitif
Si Kecil melakukan kontak mata dan menangis untuk menunjukkan kebutuhan, senang bermain, mengeksplorasi benda menggunakan tangan dan mulut, tertarik pada bagian-bagian tubuhnya, dan senang mengeksplorasi sekitarnya. - Perkembangan motorik
Pada usia 0-3 bulan, si Kecil belajar mengangkat kepala dan menggerakkannya ke kiri dan kanan. Pada usia 6 bulan, ia mampu menggenggam, meraih benda dalam jangkauannya, belajar merangkak, dan berguling.
Pada usia 12 bulan, si Kecil mampu mengulurkan tangan untuk meraih mainan, memasukkan benda ke dalam mulut, duduk dan berdiri sendiri, dan berjalan sambil berpegangan pada tembok atau perabot. - Perkembangan personal-sosial
Pada usia 1-3 bulan, ikatan bonding antara orang tua dan bayi dimulai. Si Kecil tersenyum, menatap wajah Mam, senang melihat orang yang dikenal, senang mendengarkan musik, dan dapat bereaksi terkejut pada suara keras. Pada usia 3-6 bulan, kedekatan antara bayi dan orang tua mulai terjalin.
Si Kecil lebih sering tersenyum spontan, tertawa keras, dan banyak berceloteh. Pada usia 6-12 bulan, si Kecil senang bermain tepuk tangan atau “Cilukba”, merespon bila namanya dipanggil, dapat melambaikan tangan, memahami perintah sederhana, dan senang mengeksplorasi sekitarnya.
3. Perkembangan Anak pada Periode Batita (usia 1-3 tahun)
- Perkembangan kognitif
Mam akan melihat si Kecil kini telah mampu membedakan bentuk dan warna, senang bermain pura-pura, senang membantu Mam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dapat menunjuk bagian tubuhnya saat diminta, dan dapat menggabungkan 2-3 kata menjadi kalimat. Saat berusia 3 tahun, umumnya anak dapat menyebut nama, umur, dan tempat tinggalnya. - Perkembangan motorik
Pada periode ini, si Kecil mampu berjalan dengan baik tanpa terhuyung-huyung, berjalan mundur, serta naik turun tangga sendiri. Kemampuan motorik halus pada perkembangan anak 15 bulan pun perlu dicermati, yaitu si Kecil mampu menumpuk kubus dan memasukkannya ke dalam kotak. Di usia 3 tahun, ia mampu melompat dengan kedua kaki, bermain sepeda roda tiga, dan mencorat-coret. - Perkembangan personal-sosial
Memasuki tahun kedua hidupnya, perkembangan emosi anak juga mulai berkembang. Di usia ini, si Kecil dapat menunjukkan apa yang diinginkan dengan menunjuk (tanpa menangis atau merengek) dan senang meniru aktivitas di rumah.
Perkembangan anak 15 bulan diantaranya mulai tertarik makan dan minum sendiri dan belajar berbagi mainan dengan anak lain. Memasuki usia 3 tahun, si Kecil mampu melepas pakaiannya sendiri, senang menceritakan pengalaman baru, dan senang bermain dengan anak lain.
4. Perkembangan Anak pada Periode Prasekolah (usia 4-6 tahun)
- Perkembangan kognitif
Kemampuan berpikir si Kecil di usia prasekolah ini semakin kompleks. Kini, ia sudah dapat memakai baju, celana, dan sepatu sendiri. Fase perkembangan anak usia 5 tahun lainnya yaitu, bisa mengikuti aturan permainan, mengerti arti lawan kata, mengenal angka, mampu berhitung, mengungkapkan simpati, dan sedang mengembangkan keterampilan membaca dengan baik. - Perkembangan motorik
Selain pandai melompat-lompat dan berdiri dengan satu kaki, si Kecil juga kini sudah bisa menari lho, Mam. Bukan hanya itu, kemampuan motorik halusnya pun mengalami kemajuan karena umumnya anak usia 4-6 tahun sudah masuk prasekolah (playgroup atau Taman Kanak-kanak). Ia mampu menggambar tanda silang, lingkaran, segi empat, dan beberapa bagian tubuh. - Perkembangan personal-sosial
Anak usia prasekolah senang bermain dengan anak sebayanya, namun, disisi lain juga suka cekcok dengan teman-temannya. Ini adalah hal yang wajar dalam perkembangan emosional anak, Mam.
Jadi, jangan heran bila si Kecil sering ingin terlihat mandiri, gemar mencari pengalaman baru, dan banyak bertanya ya, Mam. Semua perilaku itu wajar karena merupakan bagian dari perkembangan anak usia 5 tahun.
Baca Juga: Cara Ukur Tumbuh Kembang dan Stimulasi yang Tepat
Pentingnya Stimulasi untuk Perkembangan Anak
Stimulasi orangtua memegang peranan penting untuk perkembangan anak. Sebab, kurangnya stimulasi dini bisa memicu keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada balita.
Anak-anak membutuhkan stimulasi yang sifat dan durasinya tepat, pada waktu yang tepat. Gagal memberikan stimulasi yang memadai kepada anak-anak membuat mereka berisiko tinggi mengalami keterlambatan perkembangan dan kognitif.
Pemberian stimulasi yang tepat akan membantu mengoptimalkan perkembangan anak dan mendukung proses belajar SEE, THINK, ACT. Apa itu proses belajar SEE, THINK, ACT?
Saat Si Kecil miliki rasa ingin tahu yang tinggi pada hal baru yang dilihat atau didengar, artinya si Little Learner sedang melakukan proses SEE. Sementara proses THINK adalah saat anak berusaha berpikir kritis dan mencari ide. Selanjutnya, proses ACT adalah saat si Little Learner bisa mandiri dan kreatif untuk melakukan hal pintar yang membanggakan.
Nah, salah satu stimulasi yang bisa orang tua berikan untuk anak usia dini adalah dengan mengajaknya bermain. Melalui bermain, Si Kecil bisa belajar banyak hal yang akan menjadi bekal kehidupannya.3
Beberapa contoh permainan yang bagus untuk menstimulasi perkembangan anak, di antaranya:
- Bermain Ci Luk Ba
Jika Si Kecil masih berusia 0 hingga 9 bulan, Mam bisa mengajaknya bermain ci luk ba. Yang Anda butuhkan untuk memainkan game ini hanyalah tangan dan suara yang merdu. Ajak Si Kecil duduk bersama, lalu angkat tangan untuk menutupi wajah Anda, kemudian lepaskan dan ucapkan "ciluk ba!" Cara ini akan membuat SI Kecil gembira. Seiring bertambahnya usia anak, dia akan mulai bermain kembali dengan Anda.
Dengan mengajaknya bermain Ci Luk Ba, Si Kecil distimulasi untuk memiliki rasa ingin tahu pada hal yang dilihat dan didengar (SEE) , memproses informasi & gerakan yang ia lihat (THINK), hingga ia bisa menirukan dan merespon dalam permainan (ACT). dimana termasuk dalam proses belajar SEE, THINK, ACT. - Melukis Jari
Meski membuat rumah kotor, permainan melukis dengan jari adalah aktivitas yang sangat bagus untuk Si Kecil. Jika Anda melakukannya dengan bayi, bantu mengecat tangan dan kaki mereka dengan sikat lembut lalu buat cetakan di selembar kertas. Mam bisa membingkai cetakan tersebut dalam sebuah pigura untuk kenang-kenangan yang lucu. Untuk Si Kecil, cara ini bisa menjadi aktivitas santai sekaligus membantu mereka mengekspresikan perasaannya.
Aktivitas permainan melukis jari akan memberikan stimulasi anak untuk ingin tahu pada hal baru, mencari ide-ide, dan memiacu Si Kecil melakukan hal kreatif dalam hasil karyanya. dan hal pintar yang membanggakan dimana termasuk dalam proses SEE, THINK, ACT. - Permainan Outdoor
Permainan di luar ruangan, seperti menjelajahi kebun atau taman, menawarkan kemungkinan bermain tanpa batas. Ini juga memberi Si Kecil kesempatan untuk aktif dengan memanjat, berlari, berayun, melompat atau berguling. Aktivitas fisik seperti ini baik untuk kesehatan serta perkembangan motorik Si Kecil lho, Mam.6
Dengan mengajak Si Kecil melakukan permainan outdoor, mereka pun akan melalui melakukan proses eksplorasi menemukan dan mencoba hal-hal baru sekaligus menumbuhkan rasa keingintahuannya akan lingkungan, serta melakukan hal-hal pintar yang termasuk dalamdan pada akhirnya dapat memicu proses belajar SEE, THINK, ACT!.
Selain mengajak Si Kecil belajar sambil bermainbermain, Mam juga harusjangan lupa juga untuk memberikan nutrisi optimal yang untuk mendukung tumbuh kembangnya. Salah satu dukungan yang Mam bisa berikan untuk si Kecil adalah dari susu pertumbuhan S-26 Procal Nutrissentials untuk anak usia 1 hingga 3 tahun. Sedangkan, jika Si Kecil sudah mencapai usia 3 tahun ke atas, Mam bisa mendukung tumbuh kembang optimalnya dengan S-26 Promise Nutrissentials.
S-26 Procal dan Promise Nutrissentials mengandung lebih dari 26 nutrisi yang dibutuhkan Si kecil untuk dukung Awal Belajar Pintarnya sebagai Little Learner!
S-26 Procal & Promise Nutrissentials dilengkapi dengan Kolin, Omega 3 & 6, protein, zat besi, selenium, zink, vitamin A, vitamin B2 dan B12, serat pangan, serta tinggi kalsium untuk memaksimalkan awal belajar pintar Si Kecil.
Jadi jangan lupa ya, Mam! Setiap orang tua harus memahami tahapan perkembangan anak di masa usia dini agar dapat memantau perkembangan si Kecil secara saksama. Dengan begitu, potensi gangguan perkembangan sekecil apapun pada si Kecil dapat cepat terdeteksi dan dilakukan penanganan sedini mungkin sehingga proses tumbuh kembang yang optimal dapat tetap tercapai.
Source :
Rumah Sakit Pondok Indah Group. Stimulasi Dini untuk Tumbuh Kembang Optimal di Periode Emas. Dari rspondokindah.co.id/id/news/stimulasi-dini-untuk-tumbuh-kembang-optimal-di-periode-emas. Diakses 2 Juni 2023
News Medical Life Scinces. Importance of Sensory Stimulation for Babies. Dari
news-medical.net/health/Importance-of-Sensory-Stimulation-for-Babies.aspx. Diakses 2 Juni 2023
Suryani, K., Rini, M. T., Koerniawan, D., & Utami, R. D. (2021). EARLY DETECTION AND STIMULATION OF CHILDREN’S DEVELOPMENT. JCES (Journal of Character Education Society), 4(3), 523–531. doi.org/10.31764/jces.v4i3.5569
UNICEF. Indoor play ideas to stimulate young children at home. Dari unicef.org/parenting/coronavirus-covid-19-guide-parents/indoor-play-ideas-stimulate-young-children-home. Diakses 2 Juni 2023
Cleveland Clinic. What Is Sensory Play? The Benefits for Your Child and Sensory Play Ideas. Dari health.clevelandclinic.org/benefits-of-sensory-play-ideas/. Diakses 2 Juni 2023
Raising Children. Outdoor play. Dari raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/outdoor-play/outdoor-play. Diakses 2 Juni 2023
Produk wyeth nutrition
Related articles