Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Orangtua Pahami
Di dalam fase pertumbuhannya, anak-anak biasanya akan mengalami serangkaian pertumbuhan secara fisik maupun psikologis. Sebagian besar anak mengalami tumbuh kembang yang normal, namun tidak sedikit juga yang mengalami gangguan tumbuh kembang anak, baik itu terlalu cepat maupun terlalu lambat.
WHO memiliki grafik pertumbuhan anak yang bisa dijadikan panduan untuk mematok apakah pertumbuhan anak sesuai jalur atau tidak. Selain itu, Kementrian Kesehatan RI juga menggunakan grafik yang sama di kartu Menuju Sehat untuk memantau pertumbuhan anak.
Gangguan tumbuh kembang anak bisa terjadi akibat beberapa faktor seperti kekurangan hormon pertumbuhan atau justru terlalu banyak hormon pertumbuhan. Jika kekurangan hormon pertumbuhan dapat membuat Si Kecil jadi lebih pendek dari anak seusianya, terlalu banyak hormon pertumbuhan dapat memicu kondisi gigantisme, di mana tulang dan tubuh tumbuh terlalu cepat dan lebih besar dari orang seusianya.
Di usia dewasa, kondisi terlalu banyak hormon pertumbuhan dapat mengakibatkan akromegali, di tangan, kaki, dan wajah lebih besar dari normal.1
Kebanyakan gangguan tumbuh kembang terjadi akibat masalah genetik namun sebagian lainnya terjadi akibat gangguan hormon serta tubuh yang kesulitan menyerap makanan.
Jenis gangguan tumbuh kembang pada anak
Anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang biasanya menunjukkan beberapa gejala sejak lahir dan semakin terlihatt setelah melewati usia lima tahun. Jenis gangguan tumbuh kembang pada anak berdampak pada beberapa hal, seperti lambatnya pertumbuhan fisik atau ketika pertumbuhannya melambat dari kecepatan normal. Kemampuan fisik anak dengan gangguan tumbuh kembang juga terhambat. Terlihat dari lambatnya perkembangan dia untuk menguasai kemampuan seperti duduk, berdiri, dan berjalan.
Secara psikologis, anak dengan gangguan tumbuh kembang akan terlambat menguasai kemampuan dan keterampilan mental serta sosial. Termasuk kemampuannya berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berbahasa.
Baca Juga: Kenali Tahap Perkembangan Kemampuan Anak dan Cara Mengasahnya
Penyebab gangguan tumbuh kembang anak2
Malnutrisi
Malnutrisi secara bahasa berarti “gizi salah”, termasuk kekurangan berat badan, kekurangan vitamin dan mineral, kelebihan berat badan, dan obesitas menjadi salah satu penyebab berbagai kondisi. Di tahun 2020, 149 juta anak-anak di bawah lima tahun diduga mengalami stunting (terlalu pendek), sementara 45 juta terlalu kurus.3
Penyakit bawaan
Penyakit bawaan sistemik seperti gangguan saluran pencernaan, ginjal, jantung, paru-paru, diabetes, stres kronis dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang. Gangguan hormon endokrin juga bisa mengakibatkan gangguan tumbuh kembang,
Genetik
Masalah genetik dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang seperti sindrom Turner, down syndrome, dan akondroplasia. Sindrom Turner yang hanya terjadi pada perempuan terjadi akibat adanya gangguan kromosom, baik itu terlalu sedikit, terlalu banyak, atau mengalami kerusakan. Sindrom ini menyebabkan gangguan tumbuh kembang seperti tidak bisa mengalami puber, atau terlambat puber.
Down syndrome adalah masalah genetik lain yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan anak pendek. Sementara akondroplasia adalah penyakit genetik tulang paling umum di mana lengan dan kaki anak-anak tumbuh jadi pendek dan kepala besar, serta perbedaan bagian tubuh lainnya.
Tips menangani gangguan tumbuh kembang pada anak
Jika Si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang, Mam dapat berkonsultasi dengan dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Dokter biasanya akan mengamati kesehatan serta pertumbuhannya selama beberapa bulan, termasuk melakukan serangkaian tes medis seperti cek darah, x-ray, hingga memeriksa kelenjar pituitari yang menciptakan hormon pertumbuhan.
Gangguan tumbuh kembang acapkali tidak membutuhkan penanganan medis. Jika Mam menyadari adanya gangguan tumbuh kembang anak sejak dini, maka Si Kecil dapat menerima kondisi dengan lebih mudah.
Gangguan tumbuh kembang bukan keadaan darurat sehingga umumnya tidak memerlukan perawatan segera. Namun, untuk beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan penanganan medis, seperti menyuntikkan hormon pertumbuhan, atau perawatan hipotiroid.
Semua tergantung pada faktor yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang.4 Sementara itu bagi yang disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari, penanganan yang bisa dilakukan adalah mengangkat tumor, diobati, maupun terapi radiasi.
Bantu Si Kecil dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Nutrisi dibarengi inspirasi, serta stimulasi yang tepat penting untuk tumbuh kembang. Konsumsi S-26 Procal Nutrissentials setiap hari sebagai salah satu #CaraPintarMam untuk memperkokoh fondasi belajar Si Kecil.
Segelas susu ini mengandung tinggi Kolin, Asam Linoleat, serta Protein untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, S-26 Procal Nutrissentials juga mengandung berbagai nutrisi seperti Zat Besi, Zink, Asam Folat, Vitamin B kompleks serta Vitamin B12 dan lainnya.
S-26 Procal Nutrissentials tersedia dalam rasa Vanila dengan berbagai varian ukuran mulai dari 400 gram, 700 gram, hingga 1400 gram.
Source :
medlineplus.gov/growthdisorders.html
stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=growth-problems-90-P01956
who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition
webmd.com/children/what-to-know-about-growth-disorders
Share
Recommended content
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login