Setiap anak tentunya berbeda. Setiap anak juga memiliki potensinya masing-masing. Mereka memiliki bakat maupun minat yang berbeda. Berbeda dengan anak lain, berbeda dengan saudaranya, dan tentunya mungkin berbeda dengan Mam dan Pap. Selain itu, potensi anak tak hanya satu, lho. Si Kecil penuh dengan potensi yang siap dikembangkan sehingga ia menjadi anak hebat. Peran Mam dan Pap sebagai orangtua adalah membantu mengenali potensi anak dan kemudian membantu mengembangkan potensi tersebut agar menjadi optimal.
Yuk baca penjelasan singkat berikut ini untuk mengetahui lebih banyak mengenai potensi anak, bagaimana orang tua dapat mengenali potensi anak dan bagaimana mengembangkannya dengan cara yang tepat.
1. Perhatikan dan kenali tanda-tanda potensi anak sejak ia berusia dini. Seperti yang disebutkan di atas, seorang anak penuh dengan potensi. Dan satu anak dengan anak lainnya tentu memiliki potensi yang berbeda. Ada yang unggul secara verbal dan mungkin nantinya dapat menjadi pembicara yang ulung. Ada yang unggul secara kinestetis dan mungkin nantinya dapat menjadi atlet kenamaan. Ada yang unggul dalam bidang sains, ada yang unggul dalam bidang seni, dan lain sebagainya. Semakin dini potensi anak dikenali, maka semakin dini pula potensi tersebut bisa dikembangkan.
2. Selain memperhatikan hal-hal yang mungkin merupakan kelebihan anak dan bisa ia lakukan dnegan baik, Mam juga perlu memperhatikan hal-hal yang ia minati. Karena potensi bisa merupakan bakat anak dan juga minat anak. Kuncinya adalah apakah kemudian bakat dan minat tersebut dipupuk dan dikembangkan dengan baik sehingga menjadi optimal di masa yang akan datang.
3. Beri si Kecil kesempatan untuk mencoba dan belajar berbagai hal baru. Tak semua anak bisa langsung terlihat dakat atau minatnya. Untuk membantu mencari apa yang menjadi potensi anak, orangtua perlu mendorong si Kecil untuk mengeksplor dan mencoba berbagai hal baru. Mungkin saja salah satu dari hal yang dicoba anak kemudian menjadi minatnya atau mungkin anak memiliki bakat untuk hal tersebut. Tentunya juga termasuk dengan cara mendorong anak mencoba hobi baru atau terus menekuni hal yang memang menjadi hobi anak
4. Mam juga perlu memotivasi anak. Jika anak mulai rutin melakukan kegiatan yang dinilai merupakan minat atau bakatnya, Mam perlu pula mempertimbangkan faktor kelelahan atau rasa bosan. Karena itu, motivasi positif menjadi penting. Sebaiknya tak perlu memaksa anak jika ia memang sedang letih atau bosan. Karena memaksakannya justru dapat membuat anak jadi enggan melakukannya.
5. Tentunya komitmen dan disiplin tetap perlu ditanamkan. Karena itu, saat hendak mengikuti suatu kegiatan, diskusikan pula dengan anak soal komitmen dan disiplin dalam melakukan kegiatan tersebut agar hasil yang didapat juga optimal. Mengembangkan potensi anak memang memerlukan kesabaran dan melalui proses yang tidak sebentar.
6. Kenali mata pelajaran yang disukai anak dan mata pelajaran yang ia mengalami kesulitan. Dari mata pelajaran Mam juga bisa melihat kemungkinan potensi anak. Ilmu eksak bukan satu-satunya yang menjadi penentu keberhasilan anak di masa yang akan datang kok, Mam. Ada anak yang memang hebat di mata pelajaran atau bidang-bidang lainnya.
Memang ada banyak faktor yang berperan dalam mengambangkan potensi anak. Bakat saja tak cukup, dan minat saja juga tak cukup. Selain itu, minat anak juga masih bisa berubah seiring bertambahnya usia anak. Tetapi yang pasti si Kecil membutuhkan dukungan dari Mam dan Pap agar potensi apapun yang ia miliki bisa berkembang secara optimal dan kelak ia menjadi anak hebat.
Sumber:
https://timekidspreschools.in/parenting-blog/?p=377
https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_to_help_children_unle…
https://www.mother.ly/child/how-to-tell-your-child-is-realizing-her-hum…
Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak – Reni Akbar-Hawadi, Penerbit Grasindo 2006
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login