Memahami Karakter Anak Usia Dini untuk Menggali Potensi Maksimal

Memahami Karakter Anak Usia Dini untuk Menggali Potensi Maksimal

Anak Stimulasi
Article
Sep 15, 2025

Memahami Karakter Anak Usia Dini untuk Menggali Potensi Maksimal

Membentuk karakter anak sudah dapat dilakukan sejak ia masih kecil. Bahkan, ini adalah usia terbaik bagi si Kecil untuk mengembangkan potensi dan belajar. Memberikan stimulus yang tepat dapat membuatnya berkembang secara optimal. 

Memahami cara membentuk karakter anak usia dini adalah salah satu langkah penting untuk memulainya. 

Macam-Macam Karakter Anak 

Agar Mam lebih mudah membentuk karakter anak usia dini, tak ada salahnya untuk mengetahui karakteristik apa saja yang biasanya dapat dilihat dari anak usia dini. 

Secara umum anak usia dini, yakni yang berusia 0-6 tahun, memiliki karakteristik yang serupa meski dominasi dari masing-masing sifatnya bisa berbeda. 

Dikutip dari buku Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, berikut ini adalah macam-macam karakter anak yang bisa Mam amati: 

  1. Unik

Setiap anak memiliki kepribadian dan cara merespons sekitarnya dengan ciri khasnya masing-masing. Bahkan, anak kembar identik ataupun yang dibesarkan di bawah atap yang sama tetap memiliki perbedaan. 

Itu sebabnya, perlakuan yang Mam berikan kepada masing-masing anak tentu tidak bisa disamaratakan. 

  1. Jujur

Karakter anak usia dini yang paling khas adalah jujur dan apa adanya. Tidak heran kalau Mam kerap melihat si Kecil atau teman sebayanya berbicara apa adanya tanpa filter. 

Ini adalah salah satu sifat alami mereka. 

  1. Spontan

Anak usia dini juga cenderung lebih spontan dalam bertindak. Hal ini terkadang bisa dilihat sebagai pribadi yang ceroboh atau kurang perhitungan. 

  1. Aktif

Anak usia dini cenderung aktif dan penuh energi. Mereka jarang sekali bisa diam untuk fokus terhadap suatu hal. 

  1. Rentang Perhatian Pendek

Usianya yang tengah aktif-aktifnya inilah yang kemudian membuat si Kecil memiliki rentang perhatian yang pendek. Rata-rata, rentang perhatian terlama mereka adalah 10 menit sebelum beralih ke hal lain yang membuat mereka penasaran. 

Baca Juga : Cara Membangun Karakter Anak Sejak Dini 

  1. Memiliki Keingintahuan yang Besar

Karakter anak usia dini selanjutnya adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar. Itu sebabnya, ia hampir selalu bertanya mengenai segala hal, bahkan hal-hal yang mungkin Mam tidak duga akan ia tanyakan. 

  1. Berjiwa Petualang

Berangkat dari karakter anak usia dini yang punya rasa ingin tahu yang besar, si Kecil pun kemudian menjadi senang mengeksplor berbagai hal di sekitarnya. Hal inilah yang membuatnya memiliki jiwa petualang. 

  1. Keberanian

Anak usia dini cenderung memiliki keberanian yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Sebab, mereka belum terpapar banyak konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan. 

  1. Imajinatif

Anak-anak cenderung memiliki imajinasi yang tinggi dan tak terbatas. Ini terkadang membuatnya senang mengarang cerita dan dianggap membual. Namun sebenarnya, ia hanya sedang menceritakan imajinasinya. 

  1. Egosentris

Anak usia dini cenderung memiliki sifat egosentris. Itulah kenapa mereka cenderung sering berebut mainan atau tidak mau berbagi. Mengajarkan simpati dan empati bisa jadi salah satu cara membentuk karakter anak yang lebih peduli terhadap sesamanya. 

  1. Cepat Bosan

Anak-anak cenderung cepat bosan dengan apa yang sedang ia lakukan, kecuali memang sangat senang memainkannya. Ketika menemukan kesulitan, tak jarang mereka akan beralih ke hal lain. 

Itu sebabnya, penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak kemampuan problem solving. 

Baca Juga : Cara Mengenali Karakter Anak 

Cara Membentuk Karakter Anak 

Segala karakter anak usia dini di atas, khususnya yang positif, tentu dapat dikembangkan agar si Kecil meraih potensi maksimalnya. 

Beberapa cara yang dapat Mam lakukan untuk membentuk karakter anak, antara lain: 

  1. Amati Kelompok Karakter Anak

Anak mungkin saja memiliki beberapa jenis karakter yang kemudian membentuk kepribadiannya, di antaranya: 

  • Plegmatis: tenang, tidak suka terburu-buru, berfungsi optimal saat menemukan motivasi.
  • Melankolis: cenderung sensitif, suka didengar, menyukai rencana yang teratur.
  • Koleris: bersemangat, tegas menyampaikan keinginan, tapi emosional.
  • Sanguinis: ceria, senang menjadi pusat perhatian, mudah bosan dan sulit fokus. 

Memahami mana yang jadi karakter anak akan mendukung kepribadiannya di masa depan. 

Mam juga perlu tahu apakah si Kecil memiliki sifat introvert atau ekstrovert. Sebab, keduanya juga akan memengaruhi cara si Kecil menerima stimulus. 

Anak yang introvert cenderung akan lebih mudah lelah dan habis energinya ketika berada di lingkungan sosial yang ramai. Ia akan tampak lebih nyaman menyendiri. 

Sementara, anak ekstrovert cenderung memiliki kecerdasan interpersonal yang baik dan mereka lebih nyaman berada dalam lingkup sosial. Tipe anak ekstrovert umumnya dapat memulai pembicaraan dan terkadang mendominasi, sedangkan anak introvert cenderung sebaliknya. 

  1. Memahami Gaya Belajarnya

Untuk dapat membentuk karakter anak usia dini, Mam perlu tahu cara belajar si Kecil.  

Setiap anak punya gaya belajar yang berbeda. Artinya, anak dapat lebih menyerap informasi dan pengalaman dengan cara belajar tertentu. 

Mam bisa memperhatikan, di antara keempat gaya belajar berikut, mana yang paling cocok dengan si Kecil: 

  • Auditori: anak belajar paling optimal lewat mendengar, baik itu cerita, lagu, atau musik. Mereka biasanya menyukai musik sejak kecil.
  • Kinestetik: anak belajar paling optimal memahami sesuatu melalui gerakan dan aktivitas fisik. Mereka gemar berkesperimen dan praktik langsung untuk belajar.
  • Taktil: anak belajar lebih baik lewat sentuhan, memegang, atau membuat sesuatu. Membuatkan alat peraga atau permainan tertentu akan membantunya belajar secara optimal.
  • Visual: anak menyerap informasi lewat melihat dan membaca, serta terbantu dengan gambar, warna, catatan, atau ilustrasi. 

Dengan memahami gaya belajar si Kecil, Mam bisa memilih metode yang paling tepat sehingga informasi dan pembelajaran yang diterima si Kecil dapat optimal mendukung tumbuh kembangnya. 

  1. Memberikan Contoh

Memberikan contoh kepada anak dapat membantu si Kecil memperhatikan, meniru, dan mengambil sifat-sifat yang Mam tunjukkan. Sebab, anak adalah peniru yang baik. 

  1. Mendukung Keunikan

Lingkungan yang nyaman akan membuat anak belajar dengan optimal karena rasa aman yang dimiliki. Salah satu yang dapat Mam lakukan adalah dengan mendukung keunikan yang ia miliki. 

Sediakan ruang seluas mungkin untuk si Kecil mengembangkan hobi, minat, dan yang menjadi bakatnya. 

  1. Bersikap Tegas, Bukan Galak

Ketegasan akan membantu anak memahami kapan saat Mam berbicara serius dan tidak. Sementara, bersikap galak akan menyebabkan rasa takut pada si Kecil yang menyebabkan ia mau tidak mau patuh. 

Akhirnya, kepatuhan ini tidak disertai pemahaman mengapa ia melakukannya. 

  1. Bangun Komunikasi yang Baik

Usahakan untuk selalu mendengarkan apa yang si Kecil sampaikan dan apa yang mereka rasakan tanpa penghakiman. Ini akan membantunya tumbuh jadi pribadi yang penuh percaya diri dan mandiri. 

Untuk melakukannya, Mam bisa menghabiskan waktu bersama, seperti bermain bersama, membacakan cerita, dan makan bersama. 

  1. Apresiasi Usahanya

Saat Mam memuji si Kecil karena usaha atau perbuatan positif hal ini akan membuatnya merasa dihargai. Dengan cara ini, Mam dapat membentuk karakteristik anak usia dini untuk jadi pribadi yang menghargai orang lain dan percaya diri. 

Cara ini juga akan membantunya untuk belajar empati terhadap orang lain. 

Selain mengajarkan dengan berbagai cara di atas, jangan lupa untuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan usianya seperti S-26 Procal Gold. 

Ini adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun untuk mendukung proses belajar anak secara optimal. Kombinasi antara pemberian nutrisi, stimulus, dan pembangunan karakter anak usia dini, si Kecil akan dapat menggali potensi maksimalnya. 

Frequently Asked Questions 

  1. Apa saja ciri-ciri umum karakter anak usia dini?

Anak usia dini biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, imajinasi yang kuat, energi yang melimpah, serta kemampuan belajar melalui bermain. Selain itu, mereka sedang mengembangkan komunikasi, emosi, dan keterampilan sosial secara bertahap. 

  1. Bagaimana cara menggali potensi anak usia dini?

Potensi anak dapat digali dengan mengamati minat mereka, memberikan stimulasi melalui aktivitas yang bervariasi (seperti seni, musik, atau olahraga), serta mendukung eksplorasi lingkungan sembari memberikan penguatan positif atas pencapaian mereka. 

  1. Apa peran orang tua dalam membantu anak mengembangkan potensinya?

Orang tua berperan sebagai pendukung utama dengan menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih, dan stimulatif bagi anak. Selain itu, orang tua perlu memberikan kesempatan bagi anak untuk mencoba berbagai hal sesuai minatnya serta secara aktif berpartisipasi dalam proses membangun karakter anak usia dini. 

 

Source

Parents. Discover Your Child's Learning Style: A Guide for Parents. Dari: https://www.parents.com/discover-your-childs-learning-style-7368094. Diakses pada 22 Juli 2025    

The Ray Center. Seven Ways to Build Strong Character and Integrity in Children. Dari: https://charactercounts.org/seven-ways-to-build-strong-character-and-in…. Diakses pada 22 Juli 2025 

Universitas Terbuka. Hakikat Anak Usia Dini. Dari: https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/CAUD010102-M1.pdf. Diakses pada 22 Juli 2025 

Cherish Academy. Knowing What Are the Characteristics of Children that Parents Must Know. Dari: https://cherishacademy.sch.id/en/knowing-what-are-the-characteristics-o…. Diakses pada 22 Juli 2025 

Mental Health Center Kids. 15 Essential Character Traits for Kids and How to Nurture Them. Dari: https://mentalhealthcenterkids.com/blogs/articles/essential-character-t…. Diakses pada 22 Juli 2025 

Raising Children Network. Relationships with toddlers: ideas & tips. Dari: https://raisingchildren.net.au/toddlers/connecting-communicating/connec…. Diakses pada 22 Juli 2025    

Institute of Child Development. Introvert? Extrovert? Or other?. Dari: https://icd.umn.edu/news/introvert-extrovert-or-other. Diakses pada 22 Juli 2025

Produk wyeth nutrition

S-26 Procal Ultima

S-26 Procal Ultima

Susu pertumbuhan pertama di Indonesia yang menggunakan susu skim bubuk berasal dari sapi A2 untuk anak usia 1 - 3 tahun.

S-26 Promise GOLD

S-26 Promise GOLD

Susu pertumbuhan dengan kandungan nutrisi yang diformulasikan oleh Wyeth Nutrition Expert untuk dukung potensi hebat & Belajar Progresif si Kecil. (Usia 3-12 tahun)

Promise Nutrissentials

S-26 Promise Nutrissentials

Susu bubuk Anak usia 3-12 Tahun. Berikan Nutrisi, Inspirasi, & Stimulasi tepat untuk bantu Ia siap belajar.