Ada berbagai model pembelajaran untuk anak, termasuk untuk mengajarkan disiplin pada anak. Tetapi yang mana yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini? Apa yang sebaiknya dilakukan Mam dan Pap saat si Kecil berbuat kesalahan? Mana yang lebih efektif, memberi pembelajaran melalui nasihat atau melalui hukuman? Yuk Mam, cari tahu lebih banyak mengenai metode pembelajaran untuk disiplin anak sehingga Mam yang sesuai untuk perkembangan karakteristik anak usia dini.
Apa itu disiplin?
Disiplin bisa diartikan sebagai proses pembelajaran anak mengenai sikap yang baik dan yang tidak baik. Ada berbagai model pebelajaran disiplin, misalnya melalui teladan, nasihat positif, hukuman, pemberian reward, dan lain-lain. Model pembelajaran disiplin yang efektif tentu perlu sesuai dengan karakteristik anak usia dini.
Apa saja contoh model pembelajaran disiplin?
Model pembelajaran disiplin perlu sesuai dengan karakteristik anak usia dini, pasalnya usia dan temperamen anak turut berperan dalam proses pembelajarannya. Selain itu, tipe parenting Mam dan Pap pun turut berperan. Berikut ini adalah beberapa contoh model, atau Teknik, yang dapat Mam terapkan.
Konsekuensi alami
Dengan model pembelajaran disiplin yang satu ini Mam tak perlu menceramahi anak saat itu berbuat salah. Mam cukup membiarkan anak merasakan sendiri akibat dari perbuatan atau sikapnya. Misalnya, ketika anak merusak buku cerita, maka konsekuensi alaminya ia tidak lagi bisa membaca buku tersebut. Model seperti ini biasanya sesuai untuk anak suka mengabaikan atau ‘tidak mendengar’ peringatan dari Mam. Tentunya Mam tetap perlu memastikan bahwa konsekuensi yang mungkin terjadi tidak akan membahayakan si Kecil, ya.
Baca Juga: Cara Mendidik Anak agar Cerdas Sejak Dini
Konsekuensi logis
Model pembelajaran disiplin dengan konsekuensi logis menyerupai hukuman dan juga konsekuensi alami. Dengan teknik ini Mam perlu menjelaskan pada si Kecil mengenai perilaku negative yang ia lakukan dan apa konsekuensi yang berkaitan dengan perilaku tersebut. Misalnya, saat anak menumpahkan air, maka ia harus membersihkan tumpahan air tadi. Contoh lainnya, apabila anak tidak membereskan kembali krayon yang ia gunakan, makai a tidak bisa memakai krayon tersebut selama beberapa hari kedepan.
Baca Juga: 5 Hal Penting untuk Dukung Perkembangan Otak Anak
Pemberian reward untuk perilaku baik
Memberi pujian dan memberikan reward untuk perilaku positif dapat mendorong anak untuk mempertahankan perilaku tersebut. Tentunya reward yang diberikan perlu sesuai dan tidak berlebihan ya, Mam.
Mengambil sesuatu yang disukai anak
Model atau teknik yang satu ini sesuai apabila Mam kesulitan menemukan konsekuensi alami atau konsekuensi logis dari perilaku anak. Jadi, saat anak melakukan hal yang tidak baik, Mam memberikan ‘hukuman’ dengan mengambil atau menghilangkan satu hal yang disukai anak. Tentu sebaiknya tetap sedikit banyak berhubungan dnegan perilaku yang dilakukan anak, sesuatu yang si Kecil sangat sukai, dan dilakukan segera setelah anak melakukan perilaku yang tidak baik.
Dalam menerapkan model atau teknik pembelajaran disiplin, tentunya Mam perlu memahami temperamen anak dan juga karakteristik anak usia dini karena tujuan dari pembelajaran ini tentunya juga untuk mendukung tumbuh kembang anak. Mam juga perlu terlebih dahulu mengkomunikasikannya dengan anak, buat kesepakatan bersama sehingga anak tidak merasa mendadak ‘dihukum’. Jangan lupa untuk tetap menghargai anak dan beri kesempatan anak untuk menjelaskan karena bisa jadi ada alasan yang tidak Mam ketahui dari perilaku anak. jangan segan untuk meminta maaf pada anak jika Mam melakukan kesalahan. Selain itu, konsistensi juga bagian penting agar pembelajaran bisa menjadi efektif.
Sumber:
webmd.com/parenting/guide/discipline-tactics#1
healthychildren.org/English/family-life/family-dynamics/communication-discipline/Pages/Disciplining-Your-Child.aspx
positiveparentingsolutions.com/parenting/how-to-discipline-your-child
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login