Pahami Waktu dan Jenis Pemeriksaan Kehamilan
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin wajib dilakukan ibu hamil untuk memantau kondisi pertumbuhan dan kesehatan janin
Menurut penjelasan dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG. (K) Fetomaternal dari Brawijaya Women & Children Hospital, jika janin memiliki kondisi tertentu, maka Mam akan dianjurkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan.
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin wajib dilakukan ibu hamil untuk memantau kondisi pertumbuhan dan kesehatan janin. Jika mengacu pada rekomendasi WHO, pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan minimal 4 kali sepanjang periode kehamilan. Namun, pada kondisi kehamilan tertentu, bisa saja pemeriksaan kehamilan dilakukan lebih sering.
Menurut penjelasan dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG. (K) Fetomaternal dari Brawijaya Women & Children Hospital, jika kondisi kehamilan Mam normal dan sehat, pemeriksaan akan semakin jarang dilakukan. Namun, jika janin memiliki kondisi tertentu, maka Mam akan dianjurkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan.
Lantas, apa saja sih, jenis pemeriksaan kehamilan yang kerap direkomendasikan oleh dokter? Yuk, simak pemaparannya di bawah ini, Mam!
Tes Urine
Pemeriksaan urine lengkap dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah dan protein di dalam tubuh Mam. Kadar gula darah yang melonjak bisa menjadi sinyal risiko diabetes. Sementara jika urine ternyata mengandung protein, kemungkinan besar terdapat infeksi di tubuh Mam yang harus segera ditangani. Hal ini juga bisa berarti Mam berisiko terhadap preeklampsia, yakni komplikasi kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein tinggi pada urine.
Tes Tekanan Darah
Setiap kali Mam kontrol kehamilan, dokter akan memeriksa tekanan darah Mam. Pemeriksaan tensi ini rutin dilakukan setiap ibu hamil. Pemeriksan ini menjadi penting karena kondisi kehamilan membuat tekanan darah Mam berubah-ubah sehingga berisiko menimbulkan komplikasi seperti pendarahan, hipertensi, dan preeklampsia. Dengan mengecek tekanan darah Mam secara rutin, dokter dapat melakukan tindakan pencegahan bila ternyata ditemukan risiko komplikasi.
Baca juga: Jeda Usia Anak
USG Kehamilan
Pemeriksaan menggunakan alat USG (ultrasonografi) dilakukan oleh dokter minimal sebanyak tiga kali sepanjang periode kehamilan. Saat ini, terdapat beberapa jenis alat USG yang digunakan untuk memeriksa kondisi kehamilan, yaitu 2 dimensi, 3 dimensi, dan 4 dimensi. Pemeriksaan USG kehamilan sangat penting terutama untuk memantau pertumbuhan janin serta kondisi kehamilan Mam. Selain itu, masih banyak lagi lho, manfaat melakukan pemeriksaan USG kehamilan.
Tes TORCH
TORCH adalah singkatan dari toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex. Tes TORCH dilakukan untuk mendeteksi antigen dan antibodi di dalam tubuh Mam sehingga bisa diketahui apakah pernah terinfeksi, sedang terinfeksi, atau tidak pernah terinfeksi oleh keempat penyakit tersebut. Jika Mam terinfeksi salah satu dari penyakit tersebut saat hamil, maka bisa membahayakan pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi terlahir cacat.
Pemeriksaan TORCH umumnya direkomendasikan oleh dokter kepada ibu hamil yang memiliki hewan peliharaan atau yang pernah mengalami keguguran. Idealnya, tes TORCH dilakukan sebelum Mam positif hamil. Namun, tes ini juga masih efektif bila dilakukan di awal kehamilan. Tes TORCH dilakukan dengan mengambil sampel darah ibu hamil untuk diperiksa di laboratorium.
Nah, tak diragukan lagi kan, Mam, betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Produk wyeth nutrition
Related articles