Bayi memiliki kulit yang lebih sensitif dibandingkan anak-anak dan orang dewasa. Tak heran, bayi kerap mengalami masalah kesehatan kulit, seperti muncul ruam, gatal, dan kemerahan.
Salah satu masalah kesehatan kulit yang sering terjadi dan perlu diwaspadai adalah dermatitis atopik pada bayi. Si Kecil yang mengalami dermatitis atopik akan merasa tidak nyaman, sering rewel, dan akhirnya dapat berdampak pada pertumbuhannya, lho.
Mengenal Dermatitis Atopik
Sebelum mencari tahu lebih jauh tentang apa itu dermatitis atopik pada bayi, Mam mungkin perlu mengenal istilah dermatitis atopik terlebih dahulu.
Dermatitis atopik adalah sejenis eksim, yakni kondisi di mana kulit menjadi teriritasi, kemerahan, kering, berbentol, dan terasa gatal. Dermatitis atopik merupakan eksim yang paling umum, sehingga sering disebut sebagai hal yang sama.
Dermatitik atopik termasuk kondisi kulit kronis yang dapat berlangsung dalam waktu lama dengan gejala yang dapat muncul sebelum Si Kecil berusia 1 tahun.
Masalah kulit ini juga awam dialami oleh bayi dan anak-anak. Setidaknya 1 dari 10 anak mengalami gejala dermatitis atopik. Di Indonesia, angka prevalensi dermatitis atopik eksim pada bayi berusia 0-4 bulan mencapai sekitar 11 persen.
Penyebab Dermatitis Atopik pada Bayi
Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab dermatitis atopik. Namun para ahli juga meyakini kondisi tersebut tidak hanya diakibatkan oleh satu hal.
Selain lingkungan, salah satu hal yang turut mempengaruhi munculnya dermatitis atopik pada bayi adalah faktor genetik atau keturunan. Anggota keluarga dari bayi maupun anak yang mengalami dermatitis atopik juga kerap mengalami hal yang sama. Anak dengan dermatitis atopik seringkali juga disertai asma dan alergi lain seperti rinitis ataupun alergi makanan.5 Tetapi, perlu dicatat bahwa kondisi dermatitis atopik ini tidak menular.
Ruam akibat eksim dermatitis atopik bisa berbeda di setiap bayi. Namun biasanya, ruam akan muncul di kulit bagian kepala dan wajah. Ciri dermatitis atopik pada bayi berupa ruam kemerahan dan kulit kering dapat muncul di pipi, dahi, atau sekitar mulut.5
Baca Juga: Waspada Alergi pada Si Kecil
Merawat Bayi dengan Dermatitis Atopik
Eksim dermatitis atopik membuat kulit bayi menjadi kering, gatal, dan tidak nyaman. Rasa gatal yang terus menerus digaruk juga memicu terjadinya infeksi dan peradangan kulit kronik, karena infeksi dan luka terus menerus yang membuat kulit si Kecil radang terus
Karenanya, perawatan untuk dermatitis atopik pada bayi biasanya akan fokus pada empat hal, yakni:9
- Melembabkan kulit yang kering
Mandikan Si Kecil setiap hari menggunakan air hangat selama 5-10 menit. Berikan pelembab sesuai resep dokter pada bagian kulit yang kering. Kenakan pakaian berbahan lembut untuk Si Kecil. - Mengurangi rasa gatal
Hindari Si Kecil menggaruk bagian tubuh yang gatal. Rutin potong kuku jari tangan bayi. Berikan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter. - Mengobati iritasi kulit
Lakukan pengobatan sesuai resep dan petunjuk dari dokter. Hindari memilih sendiri obat untuk Si Kecil tanpa resep dokter. - Mencegah infeksi kulit
Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri dan virus. Perhatikan bagian kulit bayi yang mengeras, melepuh, bernanah, atau tidak membaik meski telah dirawat. Segera temui dokter jika Mam merasa kulit Si Kecil mengalami infeksi.
Dermatitis atopik tidak dapat disembuhkan, tetapi Mam bisa melakukan cara mencegah dermatitis atopik agar gejalanya tidak muncul kembali. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk mendapat saran perawatan sesuai gejala yang muncul dan kondisi Si Kecil.
Manfaat ASI untuk Dermatitis Atopik
Hasil penelitian menunjukkan manfaat ASI untuk dermatitis atopik. Pemberian ASI dapat memberikan efek perlindungan kepada bayi dengan risiko dermatitis atopik. Meski demikian penelitian lanjutan masih diperlukan.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan kepada ibu menyusui dengan anak berisiko dermatitis atopik agar menghindari konsumsi makanan pemicu alergi, seperti kacang-kacangan, telur, atau ikan laut.11
Namun diharapkan Mam konsultasi dengan ahli nutrisi atau dokter agar nutrisi ibu yang diperlukan saat memberikan ASI pada anak tetap terpenuhi.
Mam juga perlu tahu, dermatitis atopik terbagi dari beberapa fase, dimana salah satunya adalah fase infantil (saat anak usia 2 bulan sampai 2 tahun). Pada fase ini salah satu alergen (pencetus) adalah asupan makanan atau minuman yang mengandung susu sapi.
Lalu saat bayi memiliki indikasi medis tertentu tidak memungkinkan diberi ASI, IDAI menyarankan pemberian susu formula alternatif, seperti susu formula hidrolisat ekstensif dengan komponen protein yang lebih kecil, susu dengan hidrolisat parsial, susu formula asam amino, atau susu formula soya dari kedelai untuk bayi di atas usia 6 bulan.
Pemberian susu alternatif itu tersebut untuk mencukupi gizi, dan tidak ada transfer antibodi atau manfaat lain terhadap imunitas anak.
Disarankan tetap berkonsultasi pada dokter anak sebelum memberikan susu formula alternatif untuk Si Kecil yang alergi susu sapi, dimana salah satu alternatif yang dapat diberikan adalah susu formula hidrolisat parsial.
Meskipun dermatitis atopik pada bayi kondisi yang umum terjadi, Mam jangan menganggap remeh, ya. Tetap periksakan Si Kecil agar gejalanya dapat diatasi dan ia merasa lebih nyaman sehingga pertumbuhannya optimal.
Source:
IDAI. Memilih Produk Kulit untuk Si Kecil. Dari idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memilih-produk-kulit-untuk-si-kecil. Diakses 14 Mei 2023
Johns Hopkins. Eczema (Atopic Dermatitis). Dari hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Eczema-(Atopic-Dermatitis)-(1). Diakses 14 Mei 2023
NHS. Atopic eczema. Dari nhs.uk/conditions/atopic-eczema/. Diakses 14 Mei 2023
AAP. Eczema in Babies and Children. Dari healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Eczema.aspx. Diakses 14 Mei 2023
Botteman, M. F., Munasir, Z., Sulistomo, A. W., Horodniceanu, E. G., Bhanegaonkar, A. J., Ji, X., Tang, W. Y., Basrowi, R. W., & Detzel, P. (2019). Economic value of atopic dermatitis prevention via partially-hydrolyzed whey-based infant formula (PHF-W) use in high-risk, non-exclusively breastfed, Indonesian urban infants: Results of a cost-effectiveness model. World Nutrition Journal, 2(2), 43. doi.org/10.25220/wnj.v02.i2.0008
AAP. How to Treat & Control Eczema Rashes in Children. Dari healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/How-to-Treat-and-Control-Eczema-Rashes-in-Children.aspx. Diakses 14 Mei 2023
Lien, T. Y., & Goldman, R. D. (2011). Breastfeeding and maternal diet in atopic dermatitis. Canadian family physician Medecin de famille canadien, 57(12), 1403–1405.
IDAI. Susu Formula Alternatif untuk Alergi Susu Sapi. Dari idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/susu-formula-alternatif-untuk-alergi-susu-sapi. Diakses 14 Mei 2023
Share
Yuk Cari Inspirasi Hebat Lainnya
Tips Menghindarkan si Kecil dari Keterlambatan Berbicara
Saat membaca mengenai tumbuh kembang bayi, Mam mungkin mengamati ada salah satu istilah yang kerap disebut yaitu tentang milestone. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu milestone bayi. Milestone sendiri adalah istilah dalam bahasa Inggris yang artinya tonggak pencapaian.
Berapa Porsi Makan Ibu Menyusui untuk Kebutuhan Gizi Si Kecil?
Porsi makan ibu menyusui perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada kebutuhan nutrisi si Kecil. Untuk memastikan bahwa ASI mengandung nutrisi yang cukup, penting bagi ibu menyusui untuk memberikan perhatian khusus terhadap pola makan mereka.
Produk Wyeth Nutrition
Informasi Parenting untuk Mam dan Pap
Temukan informasi seputar nutrisi, stimulasi, tumbuh kembang, dan tips parenting di periode
Pra-Kehamilan, Kehamilan, Bayi, dan Anak.
Berikan Rating
Please login to leave us a comment.
Login